MALANG, Tugujatim.id – Sidang kedua kasus kekerasan seksual di SMA SPI Kota Batu terpaksa ditunda. Sebab, agenda sidang penyampaian keterangan saksi korban yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Malang pada Rabu (23/02/2022) ini ditunda karena ketua majelis hakimnya terindikasi terpapar Covid-19.
Mohamad Indarto, Jubir PN Malang, menjelaskan, Ketua Majelis Hakim Djuanto dinyatakan positif saat swab antigen pada Selasa (22/02/2022). Jadi, Djuanto saat ini harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan. Disebutkan, Djuanto menjalani swab antigen bersama seluruh pegawai dan karyawan di Kantor PN Malang. Lantaran sepekan sebelumnya, sudah ada dua karyawan yang terpapar Covid.
“Kebetulan, ketua majelis hakim dalam perkara ini, Djuanto, positif Covid. Beliau harus isolasi mandiri selama dua minggu. Beliau akan melakukan PCR dulu,” kata Indarto.
Dia mengatakan persidangan kasus kekerasan seksual di SMA SPI Kota Batu harus ditunda.
“Untuk itu, sidang hari ini ditunda dua minggu dengan alasan karena Ketua Majelis Hakim sedang melakukan isolasi mandiri. Jadi tidak ada alasan lainnya,” imbuhnya.

Menurut dia, sidang lanjutan ini akan diselenggarakan pada Rabu (09/03/2022). Dia memastikan agenda sidang itu akan tetap penyampaian keterangan saksi korban. Indarto mengatakan,total ada empat orang di lingkungan PN Malang yang terindikasi terpapar Covid. Yakni, Ketua Majelis Hakim Djuanto dan tiga karyawan PN Malang. Meski begitu, dia juga memastikan pelayanan di PN Malang tetap dibuka. Dia juga menyebutkan, sidang-sidang lainnya juga bisa berlangsung.
“Persidangan lain tetap jalan. Tapi, yang swab antigennya positif harus isolasi mandiri,” ucapnya.
Sementara itu, Yogi Sudarsono, Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini, menyebutkan, saksi korban setetulnya sudah datang dan siap menjalani sidang ini.
“Sidang hari ini sebetulnya kami mau pemeriksaan saksi korban. Saksi sudah kami panggil, sudah hadir juga sebenarnya. Tapi, karena ketua majelis sakit (terindikasi Covid-19) sehingga ditunda dua minggu,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, pihaknya telah mengajukan usulan sidang secara daring. Namun, tetap diputuskan untuk diterima sementara. Di sisi lain, Ketua Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait yang juga hadir di PN Malang mengatakan, pihaknya menghargai penundaan sidang ini.
“Saya diinformasikan bahwa Ketua Majelis Hakim terserang Covid-19. Kami doakan semoga beliau cepat sembuh,” ucapnya.