MALANG, Tugujatim.id – Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menciptakan inovasi baru berupa kartu nama digital. Namanya Tapfirst Digital Smart NFC Card. Bagaimana kisah mahasiswa UMM ini membuat inovasi berbasis digital itu?
Banyak orang biasanya ingin berkenalan dalam suatu pertemuan dengan memberikan kartu namanya kepada orang lain. Namun di era yang serbateknologi digital ini, kartu nama bisa dimodifikasi menjadi bentuk digital.
Ya, tim mahasiswa UMM mampu menyulap kartu nama manual menjadi konsep digital. Menariknya, inovasi ini berhasil menembus tahap pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari Kemendikbudristek RI.
Ketua tim mahasiswa UMM Ghalib Baharuddin menjelaskan, Tapfrist ini memudahkan para customer karena tidak perlu membawa setumpuk kartu nama. Mereka hanya perlu membawa satu kartu.
“Saat sudah membeli, customer akan mendapatkan satu kartu yang mendukung fitur NFC. Mereka juga mendapatkan satu landing page yang berisi kartu nama. Tepatnya di web tapfirst.id,” katanya.
Ghalib, begitu dia kerap disapa, mengatakan, kartu nama konvensional memiliki banyak kekurangan. Misalnya saja harus dibawa ke mana-mana dengan jumlah banyak hingga susah untuk mengubah data yang sudah tertulis. Selain itu, juga menyulitkan ketika ingin memindah data tulisan ke dalam ponsel.
“Memasukkan nomor dari kartu ke ponsel sering kali membuat ribet. Namun hal itu tidak terjadi jika menggunakan produk kami, Tapfirst. Dengan teknologi NFC, kami bisa dengan memudah tap di ponsel kita masing-masing. Kemudian dibawa pada website yang menampilkan data-data, seperti nomor handphone, perusahaan di mana kita bekerja, e-mail, dan data lainnya,” kata mahasiswa asal Yogyakarta itu.
Ketika customer ingin mengubah data atau desain, mereka bisa dengan mudah menkustomisasinya di website tapfirst.id. Ghalib mengatakan, mengubah data yang ada di produknya semudah mengganti foto profil atau status di media sosial.
Adapun inovasi tersebut sukses menembus P2MW kategori bertumbuh, yakni kategori berisikan bisnis-bisnis mahasiswa yang sudah berjalan. Menariknya, Ghalib mengatakan, Tapfirst sudah sejak lama dikembangkan. Namun, saat itu kurang begitu maksimal karena belum ada modal yang signifikan.
Berkat suntikan program ini, dia dan tim mahasiswa UMM kini tengah sibuk mengembangkan dan menambah fitur-fitur baru. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 50-an customer yang bergabung.
“Harga satu akun dan satu kartu berada di kisaran Rp89.000. Namun, kami sering mengadakan diskon dan promo sehingga kadang bisa dibanderol Rp79.000 atau bahkan Rp75.000,” katanya.
Mahasiswa manajemen UMM itu tidak sendiri dalam mengembangkan Tapfirst karena ditemani dua anggota lainnya, yakni Muhammad Farrel Yusuf Reyhan dari prodi Manajemen dan Miftahul Andiko Putra dari prodi Teknik Informatika. Mereka berharap, produk tersebut membantu masyarakat, entrepreneur, dan pebisnis dalam mengembangkan jaringan. Utamanya yang memerlukan kartu nama.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati