BATU, Tugujatim.id – Kemunculan informasi banyaknya efek samping vaksinasi yang dikeluhkan masyarakat telah mempengaruhi pandangan beberapa guru di Kota Batu dalam proses vaksinasi guru di Kota Batu, Rabu (16/6/2021). Bahkan, sebanyak 67 guru SMA Kota Batu telah menolak untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, dr Susana Indahwati. Meski begitu, Susan mengaku tak bisa memaksa guru tersebut untuk mengikuti vaksinasi lantaran setiap orang memiliki hak pribadi masing-masing.
“Kami terhambat HAM, mereka memiliki hak untuk mendapat perlakuan sesuai dengan keinginan masing-masing,” bebernya, Rabu (16/6/2021).
Dia menjelaskan, pemerintah pusat juga tidak pernah mewajibkan masyarakat untuk menjalani vaksinasi. Namun ajakan pemerintah hanya berupa imbauan dan anjuran untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
“Jika vaksinasi diwajibkan maka kami bisa melakukan intervensi lebih dalam, karena pastinya juga akan ada sanksi hukumnya. Jadi ini kami tidak bisa memaksa mereka, menolak vaksinasi adalah pilihan mereka sendiri,” paparnya.
Pemerintah telah mengupayakan percepatan vaksinasi demi menunjang pembelajaran tatap muka. Sementara Kota Batu berencana akan melangsungkan pembelajaran tatap muka pada awal Juli 2021 mendatang.
Hal itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Kesehatan Kota Batu dan Dinas Pendidikan Kota Batu dalam melangsungkan pembelajaran tatap muka. Susan mengaku tak akan ikut campur jika terjadi hal yang tak diinginkan muncul ketika pembelajaran tatap muka berlangsung.
“Jika Dinas Pendidikan Kota Batu mewajibkan guru untuk vaksinasi dan mereka tidak diizinkan ikut pembelajaran tatap muka, maka itu menjadi konsekuensi mereka,” tuturnya.
Tolak Vasinasi Alasan Takut Jarum Suntik
Namun, menurutnya, tidak semua guru dari 67 guru tersebut menolak karena terpengaruh oleh keluhan efek samping vaksinasi. Beberapa di antaranya juga menolak vaksinasi lantaran takut jarum suntik dan beberapa sedang hamil.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Eny Rachyuningsih menuturkan, pihaknya sudah mendorong dan mengimbau semua guru di Kota Batu untuk mengikuti program vaksinasi.
Eny menegaskan, program vaksinasi dilakukan demi menunjang keamanan, kenyamanan dan keselamatan dalam kegiatan pembelajaran tatap muka. Untuk itu, pihaknya tidak akan melibatkan guru yang tidak mengikuti vaksinasi untuk turut serta dalam pembelajaran tatap muka.
“Namun kami memberikan toleransi kepada yang sedang hamil, menyusui dan memiliki komorbid memang tidak wajib untuk ikut vaksinasi. Tapi harus melampirkan surat pernyataan bermaterai,” tutupnya.