MALANG, Tugujatim.id – Polisi berhasil menyingkap pelaku pembunuhan sadis di Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Ternyata pelaku adalah suami siri korban, berinisial MK (65).
Kepastian pelaku pembunuhan ini berdasarkan keterangan Kapolres Malang, AKBP R Bagoes Wibisono. Dia mengatakan dalam jumpa pers mengenai perkembangan kasus pembunuhan seorang ibu di Kabupaten Malang yang sebelumnya menggegerkan, Minggu (21/11/2021),
Polisi menunjukkan pelaku dan alat bukti yang digunakan saat menghabisi nyawa korban. Tersangka berhasil diamankan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang pada Rabu (17/11/2021) pukul 11.00 di tepi jalan di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
“Tersangka mengendarai sepeda motor dan menuju ke arah Kabupaten Tulungangung,” ungkap Bagoes.
Menurut pemeriksaan, pelaku yang sudah ketakutan pergi tanpa memiliki tujuan yang jelas.
“Dari keterangannya, dia bingung mau ke mana. Jadi tidak tentu arah. Dia asal pergi saja,” ujar Bagoes.

MK merupakan suami siri korban dan keduanya telah menikah selama delapan bulan.
“Dari beberapa keterangan saksi, didapat bahwa antara korban dan tersangka adalah suami istri yang menikah secara siri,” papar Bagoes.
MK juga memiliki istri lain yang saat ini tengah bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri.
Adapun motif pembunuhan menurut Bagoes Wibisono, tersangka emosi. Lantaran korban tidak mau diajak pindah rumah. Lalu korban marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kasar.
”Lalu memicu tersangka untuk mengambil clurit yang ada di atas meja dan membacok korban,” jelas Kapolres.
Sebelumnya dilaporkan, seorang perempuan berinisial TM ditemukan tewas di sebuah gubuk di Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan dengan luka-luka sayatan di tubuhnya dan kepala remuk.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan barang bukti berupa tabung gas elpiji 3 kg, sebuah sajam clurit, baju tidur dan baju gamis dengan noda darah.
Hasil autopsi menunjukkan terdapat 15 luka bacok pada beberapa bagian tubuh korban dengan kedalaman rata-rata 5 sentimeter. Korban meninggal karena kehabisan darah.