THAILAND, Tugujatim.id – Dua orangutan bernama Ung Aing dan Natalee, yang diselundupkan ke Thailand pada tahun 2017 akhirnya dipulangkan ke Indonesia, Kamis (17/12/2020). Thailand mengembalikan dua orang utan tersebut ke setelah menyetujui permintaan Indonesia.
Kedua orangutan tersebut dibawa dari Khao Prathubchang Wildlife Rescue Center di Ratchaburi menuju Bandara Suvarnabhumi untuk kemudian diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia menuju Jakarta. Setibanya di Indonesia, Ung Aing dan Natalee akan menjalani program rehabilitasi di Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi, Sumatera sebelum nantinya dilepas ke alam liar.
Baca Juga: Minthil, Sepeda Motor Unik Berbentuk Keong Karya Mekanik asal Malang
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) RI Bangkok, Dicky Komar menyatakan bahwa pengembalian orang utan tersebut merupakan perwujudan kerja sama bilateral antara Thailand dan Indonesia. Terutama di bidang keanekaragaman hayati.
“Sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati serta rumah bagi tumbuhan dan satwa eksotis termasuk orang utan, perdagangan satwa liar ilegal menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Oleh karenanya sinergi dan komitmen antar pemangku kepentingan baik intra maupun antar negara menjadi aspek penting dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia,”terang Dicky Komar melalui keterangan resminya.
“Pemulangan Ung Aing dan Natalee menunjukkan soliditas dan keberlanjutan komitmen dan kerjasama Indonesia dan Thailand dalam memerangi perdagangan satwa liar spesies yang terancam punah sebagaimana diamanatkan oleh CITES,” lanjut Dicky.
Baca Juga: Pencemaran Mikroplastik Sungai Brantas Tinggi, Didominasi Limbah Rumah Tangga
Sementara itu, Wakil Direktur Jenderal Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Tumbuhan Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Thailand, Prakit Vongsrivattanakul menyatakan bahwa Thailand memiliki niat kuat untuk menghentikan perdagangan ilegal satwa liar dan mengembalikan satwa liar tersebut ke habitat aslinya.
“Pemerintah Thailand menyadari bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat memerangi perdagangan satwa liar sendirian. Thailand dan Indonesia bekerja secara bilateral dan multilateral dibawah kerangka kerja ASEAN dan CITES,” terang Prakit Vongsrivattanakul dalam keterangan resmi yang dirilis KBRI Bangkok.
Sebagai informasi, pemulangan Ung Aing dan Natalee tahun ini adalah pemulangan orangutan Indonesia ke-5 dan sejak tahun 2006 tercatat 71 orang utan telah dipulangkan ke Indonesia.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Drama Saeguk, Drama Korea Berlatar Belakang Kerajaan
Pemulangan orangutan ini juga menandai momentum perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Thailand yang menjadi tonggak penting dalam aspek kerjasama kedua negara, khususnya di masa pandemi.
Sebagai negara pihak pada The Convention in International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), Thailand dan Indonesia berkomitmen untuk melindungi satwa-satwa yang terancam punah dan memerangi perdagangan illegal terhadap mereka. (*/gg)