SURABAYA, Tugujatim.id – DPRD Surabaya mencatat kerugian Pemerintah Kota (Pemkot) mencapai Rp100 Miliar setelah tak memanfaatkan aset Taman Hiburan Rakyat (THR) sejak 2019.
THR atau Taman Remaja Surabaya (TRS) masih satu kawasan dengan Hitech Mal. Namun, mal tersebut kini nyaris mangkrak. Padahal, berdasarkan appraisel tahun 2019, sewa mal di Surabaya bisa mencapai Rp19 -20 miliar per tahun.
“Sementara THR mulai tutup, tak menjadi aset berkontribusi baik kepada pemerintah sudah berjalan 5 tahun dari 2019 sampai sekarang (2024), berarti kalau sampai sekarang belum ada yg melewati, berarti kita lost Rp 100 Miliar,” kata AH Thony Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Jumat (26/4/2024).
Dia menjelaskan, DPRD Surabaya sempat menawarkan beberapa investor luar negeri untuk dapat berinvestasi dan mengelola THR. Salah satunya investor Tiongkok yang hendak berinvestasi di Hitech Mal.

“Kami kemarin, menemukan kawan untuk memanfaatkan program kemitraan ekonomi komprehensif regional, partnersip, itulah perdagangan bebas suatu negara,” paparnya.
“Kita tindak lanjuti dan obrol tentang hal itu maunya mereka apa, program seperti apa. Kita akan fasilitas mereka gunakan THR mall sebagai aktivitas tempat mereka,” imbuhnya.
Dia berharap Hitech Mal dan kawasan THR menjadi pusat perbelanjaan yang bertaraf internasional. Sehingga barang-barang akan yang diperjualbelikan di Hitech Mal-THR dapat menjadi solusi bonus demografi.
“THR gagasan mall jadi bayangan saya WTC. World trade center pusat perdagangan dunia. Surabaya jadi kota dunia itu nampak dan karena menyangkut mendatangkan barang, lokasinya dekat pelabuhan yang jadi pertimbangan agar arus barang masuk lancar. Mudah-mudahan nanti ada tindaklanjutnya,” ucap politisi Gerindra tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnta, Pemkot Surabaya berencana akan membangun THR menjadi tempat konser internasional. Hal ini tentu didukung oleh DPRD Surabaya.
Namun, menurut AH Thony, alangkah baiknya juga jika kawasan di sekitarnya termasuk Hitech Mall dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
“Nah sekarang untuk mall yang tak kalah penting kita diskusikan kami ini angen-angen (cita-citakan) tentang aset kita yang banyak terlantar akibat kebijakan yang tak bisa lanjut,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Darmadi Sasongko