MOJOKERTO, Tugujatim.id – Tim Program Kegiatan Masyarakat (PKM) Prodi PPKn Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus berupaya menguatkan nilai-nilai Pancasila.
Salah satunya lewat Desa Sadar Kerukunan di Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (26/6/2024).
Kegiatan tim pengabdian masyarakat UNESA tersebut dilakukan dalam bentuk Sarasehan Pancasila. Masyarakat Desa Pacet yang terdiri perangkat desa, ketua RT RW, pemuka agama, kelompok ibu PKK, dan karang taruna diajak menggali kembali nilai-nilai kerukunan, hidup berdampingan, toleransi, dari nilai-nilai Pancasila.
Kegiatan ini dimaksudkan agar menumbuhkan perilaku masyarakat yang toleran, rukun, gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketua Tim PKM desa binaan UNESA Surabaya, Dr. Listyaningsih mengatakan bahwa Desa Pacet di Kabupaten Mojokerto merupakan desa yang heterogen.
“Desa ini secara kultur masih bersifat tradisional, namun memiliki keberagaman agama yang plural, serta merupakan desa wisata unggulan. Desa Pacet juga memiliki wahana wisata yang berskala nasional. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman bersama mengenai nilai-nilai Pancasila,” ungkapnya.
Prof Warsono selaku pemateri pertama dalam kegiatan PKM ini menekankan peran pentingnya Pancasila dalam membangun toleransi. Utamanya dalam membangun konsep Desa Sadar Kerukunan di Desa Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Menurutnya, Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi negara Indonesia punya peran penting sebagai solusi berbagai permasalahan bangsa. Termasuk isu intoleransi. Namun nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam kehidupan sehari-hari.
“Sayangnya nilai-nilai Pancasila sekarang ini kian hari kian terkikis, hal ini dibuktikan dalam bentuk pengetahuan, sikap, maupun perilaku yang ‘ke-aku-an’ yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat,” paparnya pada Tugujatim, Kamis (27/6/2024).
Ia juga menyebut jika sikap toleransi untuk saling menghargai perbedaan kini justru dikesampingkan. Yang ada adalah memaksakan pendapat dan kehendak.
Sementara Agus Adi Satmoko, M.Si., selaku pemateri kedua dalam PKM ini mengajak masyarakat Pacet agar tidak melupakan sejarah.
Masyarakat sejatinya harus terus belajar dari tokoh-tokoh bangsa yang selama ini senantiasa membangun dan menjaga kerukunan di tengah keberagaman bangsa demi menjawab berbagai tantangan yang ada.
“Masyarakat Pacet harus melanjutkan tugas dari para tokoh-tokoh sejarah bangsa dengan selalu berupaya menciptakan kerukunan dan toleransi. Meskipun begitu, ada tiga tantangan dalam penguatan kerukunan di desa, pertama, perbedaan sosial-budaya, kedua, ketimpangan ekonomi, ketiga, isu-isu keagamaan,” terangnya.
Oleh karenanya, Tim PKM UNESA Surabaya mengajak masyarakat Desa Pacet untuk menguatkan kerukunan dan toleransi dengan memberikan edukasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial-beragama.
Utamanya nilai-nilai Pancasila yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Harapannya agar masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari, berorganisasi, berbangsa, dan bernegara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Imam Abu Hanifah