Bertepatan dengan perayaan Hari Guru Nasional pada 25 November 2020, Google Indonesia secara khusus menggunakan karikatur sosok Tino Sidin di logonya. Hal ini tentu untuk mengenang kembali pribadinya yang akrab dengan anak SD generasi sebelum 1990-an. Lantas siapakah Tino Sidin ini?
Akrab disapa Pak Tino (1925-1995), seorang laki-laki dengan wajah dan gaya yang mirip penyair milenial Beny Satrio ini telah menghiasi dunia pendidikan anak-anak melalui penampilannya sebagai guru menggambar di program TVRI, Gemar Menggambar. Acara yang tayang di TVRI seluruh Indonesia sejak 1978 sampai 1989 ini merupakan sebuah tontonan wajib bagi anak-anak pada masanya.

Baca Juga: Tanggul Proyek Jembatan Kedungkandang di Malang Ambrol, Padahal Baru Selesai Dibangun
Melalui acara ini, Pak Tino Sidin memotivasi anak-anak untuk menggambar dan bahwa hal ini adalah kegiatan yang mudah serta menyenangkan. Pak Tino juga terkenal dengan pernyataan ‘Bagus… Bagus…Bagus…’ atau ‘Ya, bagus. Teruskan.’ Saat memberi tanggapan pada gambaran muridnya. Semua gambar anak-anak adalah karya terbaik mereka bagi Pak Tino. Menurutnya, anak-anak harus diberikan kebebasan dalam menggambar untuk memperluas kreativitasnya.
Melalui satu pujian sederhana bisa menjadi semangat untuk anak-anak agar terus menggambar tak peduli bagaimana isi gambaran tersebut. Diabadikan oleh Tempo (10/06/1978), Tino Sidin sempat berpesan di awal kemunculannya di program layar kaca ini, “Berilah anak-anak kebebasan supaya bakat mereka lebih berkembang”.
Selain itu, Pak Tino menerbitkan sejumlah buku cerita bergambar untuk lebih mengenalkan seni menggambar kepada anak-anak seperti cerita Bawang Merah Bawah Putih, Ibu Pertiwi, dan Mari Menggambar.
Bagi Pak Tino yang juga menganggap menggambar sebagai bagian penting dari hidupnya, tidak perlu sebuah bakat khusus untuk mulai menggambar. Hal terpenting adalah kebebasan yang bisa dituangkan di dalam gambar tersebut. Lelaki kelahiran Kota Tebing Tinggi ini pun kini lebih dikenang sebagai sosok seorang guru daripada pelukis terlepas dari perjalanan hidupnya di bidang yang lain.
Baca Juga: 5 Trik Pencarian Google Andalan untuk Browsing Lebih Tepat
Kini karya-karya lukisan, sketsa, buku, kumpulan foto, dan beragam dokumentasi lainnya terkait Pak Tino telah dikumpulkan di Museum Taman Tino Sidin, Bantul, Yogyakarta. Sebuah patung raksasa sebagai monumen Pak Tino juga berdiri di depan museum ini yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017 lalu. (Andita Eka W/gg)
Referensi: tirto.id & tamantinosidin.net