Tugujatim.id – Lebaran di Hari Raya Idul Fitri 1442 H identik dengan beragam atribut baru seperti pakaian, busana, perabotan, dan kebahagiaan yang baru pula karena telah kembali pada yang fitri. Akan tetapi, tidak jarang pula di momen Lebaran ada tradisi membeli pakaian baru yang menjadi turun temurun. Kendati menyenangkan, kebiasaan semacam itu dapat memengaruhi keuangan keluarga dan tumbuhnya perilaku konsumtif.
Apabila hal itu terjadi, maka tidak jarang sebagian rumah tangga kembali kelimpungan tatkala selesai Lebaran dirayakan. Keuangan terganggu, sehingga perlu tips untuk mengatur keuangan keluarga jelang Lebaran agar tidak cepat terpakai untuk keperluan yang tidak terlalu urgent. Tugu Jatim sudah merangkum tips tersebut, apa saja?
1. Lebaran bukan untuk foya-foya
Sebagian dari kita perlu melakukan perubahan pola pikir, bahwa Lebaran bukan berarti harus mempunya semua barang-barang baru, khususnya pakaian. Hal itu justru mereka terpaksa atau secara tidak sadar membeli banyak pakaian, walau pakaian yang dimiliki sebelumnya masih bagus dan layak digunakan di Lebaran tahun ini.
Momen Lebaran lebih banyak ditekankan untuk menjalin silaturahmi pada keluarga dekat. Kendati mudik tidak diperbolehkan dan makin dibatasi dengan adanya penyekatan, hal itu menjadi bagian dari alasan bahwa kita perlu menghemat agar tidak boros dalam membeli pakaian.
2. Buat perencanaan keuangan keluarga
Setelah kita memahami terkait apa itu Lebaran, memahami bahwa Lebaran tidak harus memiliki barang baru, lantas kita perlu beranjak pada pemikiran berikutnya yakni membuat perencanaan keuangan keluarga untuk Lebaran. Agar perayaan menjadi stabil dan optimal, perlu dibuat perencanaan, konsep, dan catatan pemakaian finansial keluarga dalam momen ini.
Apa saja yang diperlukan keluarga saat menjalani Lebaran, berapa persen uang yang dipakai untuk keperluan itu dari total gaji dan tunjangan hari raya yang diterima, serta cicilan apa saja yang perlu dibayar bulan ini, perlu dicatat semua dengan rapi. Hal itu membantu kita lebih mengerti keluar-masuknya keuangan keluarga.
Misalkan saja, seperti 10 persen untuk membeli kue kering, 20 persen untuk membeli bahan dasar masak di rumah saat lebaran bersama keluarga, sedangkan 15 persen untuk memberi uang saku pada keponakan dan seterusnya.
3. Pisahkan antara uang bulanan dan THR keluarga
Berikutnya, untuk mengatur keuangan keluarga menjelang Lebaran tiba. Kita perlu memisahkan antara uang bulanan dan THR yang diperoleh di bulan ramadhan, hal itu karena kebanyakan orang melihat rekeningnya terisi banyak hingga double digit, hal itu otomatis dipakai untuk membeli keinginan yang sebetulnya tidak terlalu penting. Maka, kita perlu melakukan manajemen keuangan yang baika agar tidak terjadi hal semacam itu.
4. Membeli barang saat dibutuhkan keluarga saja
Sebagian dari kita, saat memegang uang yang begitu banyak. Lantas, langsung dipakai untuk membeli berbagai keperluan yang tidak terlalu dibutuhkan oleh rumah tangga atau keluarga besar. Sehingga dari situ, terjadi pemborosan anggaran yang bakal terdampak pada finansial rumah tangga. Hal itu, perlu dihindari dengan membeli barang-barang yang hanya diperlukan.
5. Manfaatkan promo yang ada di bulan Ramadhan
Ada banyak penawaran promo di mini market dan mall saat bulan ramdhan, kita bisa menafaatkan momen itu untuk memangkas anggaran belanja dan meminimalisir keluarnya finansial keluarga lebih banyak. Walau ada promo, kita juga tetap perlu mengontrol diri agar tetap membeli barang yang dibutuhkan saja.
Itulah 5 tips untuk mengontrol keuangan keluarga menjelang Lebaran di Hari Raya Idul Fitri 1442 H, jangan boros dan jangan membeli barang-barang yang tidak diperlukan rumah tangga dan keluarga.