MADIUN, Tugujatim.id – Kepuasan pelanggan menjadi salah satu kebahagiaan tersendiri bagi pengusaha asal Madiun bernama Titin Nurfarida ini. Dan slogan itu pula yang membuat warga asal Kelurahan Josenan tersebut menikmati kesibukannya “menyulap” barang-barang mebel bekas perkantoran menjadi barang berkelas yang memiliki nilai tinggi. Bahkan, dari usahanya itu dia dapat meraup omzet hingga Rp80 juta per bulan. Seperti apa kisahnya?
Awalnya kesibukan yang sudah dimulai Titin sejak lima tahun lalu itu didorong dari keinginannya untuk fokus merawat anak-anaknya. Titin yang merupakan seorang pengajar di salah satu SMP swasta di Ngawi itu memutuskan resign setelah 11 tahun mengajar di sekolah tersebut.
‘’Setelah anak usia tiga tahun, saya resign sebagai guru karena ingin fokus mengurus anak,’’ ujar pengusaha asal Madiun Titin.
Keputusan yang berani tersebut menuntut Titin memutar otak untuk tetap bisa mandiri mencari penghasilan. Dia pun mencari usaha yang kala itu tak banyak dilakoni warga Kota Madiun. Yakni, menjual barang-barang perlengkapan bekas perkantoran. Istimewanya, dia jual barang bukan “kaleng-kaleng” alias eksklusif.
‘’Barang-barang yang kami jual itu barang afkir perkantoran. Biasanya keluaran pabrikan kelas atas,’’ ucap perempuan berhijab ini.
Ide tersebut muncul setelah perempuan kelahiran 1981 itu berdiskusi dengan sahabat sekaligus mentornya dalam usaha barang bekas. Berkat ketekunan dan kepiawaian Titin dalam memainkan media sosial, barang-barang yang ditawarkan pun laku terjual. Bahkan, peminatnya pun tinggi. Jadi, media sosial membantu dia dalam memasarkan barang-barangnya agar cakupannya semakin luas.
‘’Ternyata banyak peminatnya, gak menyangka sampai selaris ini waktu itu,’’ ujarnya.
Untuk pangsa pasarnya, Titin tak hanya menyasar di lokal saja. Sebab, media sosial membuat dagangan mebel bekas perkantoran itu banyak dilirik pembeli luar kota. Mulai dari Semarang hingga kawasan Jawa Tengah, Bali, dan lain-lainnya.
Kenapa pelanggannya tertarik? Menurut Titin, karena merek barang-barang yang dia tawarkan dikenal luas memiliki kualitas bagus.
‘’Kondisi barang saat saya terima itu 80% bagus, terus dicat, diplitur, diganti sebagian bahan menjadi baru. Untuk sofa dan lain-lainnya ada yang di-laundry, jadi benar-benar layak pakai,’’ imbuh perempuan kelahiran Ngawi, Jawa Timur, ini.
Seiring berjalannya waktu, usaha Titin terus berkembang. Permintaan pasar tak hanya barang bekas, tapi merambah juga ke barang-barang baru. Titin mulai membuat set meja makan, meja dan kursi kantor, meja rias, backdrop partisi ruangan, kitchen set, dan lain-lainnya.
Pengusaha asal Madiun ini juga aktif menularkan ilmunya ke para pemuda di lingkungannya yang mau belajar. Kini ada enam karyawan yang ikut menjadi timnya.
‘’Alhamdulillah, senang menjalani usaha ini karena bagian dari hobi saya,’’ tutur pengusaha dari Kota Pecel ini.