TUBAN, Tugujatim.id – Kebakaran meludeskan tumpukan kayu di limbah mebel Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Senin (23/10/2023). Diduga penyebab dari kebakaran limbah kayu mebel ini berasal dari api bekas tungku yang sebagian besar sudah kering.
Menurut keterangan pemilik Mebel, Sujono, warga Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, kondisi mebelnya pada dua hari ini libur tidak ada pengerjaan. Dia menerima kabar limbah kayu mebelnya tengah terbakar. Dia langsung menuju ke bengkelnya.
“Sebelumya anak saya ke sini. Jam 12.00 pulang. Saya menerima kabar. Langsung ke bengkel,” ucapnya.
Dia juga sangat bersyukur yang terbakar hanyalah limba kayu mebel yang memang sudah tidak terpakai. Selain itu, petugas damkar datang lebih cepat sehingga bengkel mebel beserta isinya bisa terselamatkan.
“Alhamdulillah, Mas. Untung yang terbakar limbah kayu, kerugian ya sekitar Rp2 juta-Rp3 jutaan,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar), Satpol PP dan Damkar Tuban, Sutaji menyebutkan, dugaan kuat penyebab kebakaran ini berasal dari tungku bekas pembakaran. Sebab, di area tersebut ditemukan panci yang meleleh.
Selain itu, menurut analisisnya, kondisi saat itu angin berembus dari timur ke barat sehingga yang terbakar tumpukan limbah kayu.
“Untung angin tidak dari barat ke timur. Kalau demikian habis sudah bengkel mebel ini,” kata Sutaji.
Eks Camat Bancar menuturkan, saat itu petugas Pos Damkar Rengel yang akan balik usai pemadaman di wilayah Semanding, Tuban. Melihat ada kobaran api yang sangat besar di dalam bengkel, selanjutnya menerima laporan memerintahkan untuk mitigasi dan melokalisasi lokasi musibah kebakaran itu. Sekitar 45 menit, api tersebut berhasil dipadamkan.
Dia juga berpesan kepada pemilik usaha agar tempat usahanya diberi penjaga untuk bisa memantau lokasi usahanya. Selain itu, disediakan alat pemadam ringan (apar) supaya jika terjadi kebakaran, minimal ada upaya meminimalisasi kerugian materi.
“Intinya saling menjaga dan waspada. Mengingat, saat ini musim kemarau panjang,” tuturnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati