Tugujatim.id – Mahasiswa dari tiga kampus berkolaborasi dengan Patriot Desa menginisiasi terbentuknya Satuan Tugas (SATGAS) Mitigasi Bencana di Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut.
Mereka adalah Ilham Muhammad dari Universitas Diponegoro, Ashrofa Wahyu Aiman dari Universitas Negeri Semarang, dan Nurul Widyaningsih dari Universitas Jember.
Pembentukan satuan tugas bencana dinilai penting sebab masyarakat sekitar masih belum terlatih dan teredukasi mengenai bencana alam beserta pengurangan risikonya.
Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut terletak di bagian selatan Pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng Indo-Australia serta Jawa bagian selatan sehingga memiliki potensi untuk terjadinya bencana alam seperti tsunami.
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melaksanakan PRBBK dengan mengembangkan program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) untuk menanggulangi permasalahan bencana.
Akan tetapi, program ini masih belum terealisasi di Desa Jagabaya sebab belum dibentuknya satuan tugas yang menangani pencegahan dan pelatihan bencana di Desa Jagabaya.
Pembentukan Satgas dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2022 yang bertempat di Kantor Desa Jagabaya.
Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 25 orang bersama dengan Bapak Rudiansyah selaku Sekretaris Desa Jagabaya. Pada kegiatan tersebut dibentuk struktur organisasi Satgas Mitigasi Bencana yang diketuai oleh Bapak Nendi Susanto.
Pada kegiatan tersebut juga dipilih Sekretaris, Bendahara, Ketua Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan, Ketua Bidang Kedaruratan & Logistik, dan Ketua Bidang Rehabilitasi & Rekonstruksi beserta para anggotanya.
Pembentukan Satgas ini bertujuan agar masyarakat Desa Jagabaya memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
Kemampuan ini diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya-upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas untuk pemulihan pascabencana.
Dalam Destana, masyarakat terlibat aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi risiko-risiko bencana yang ada di wilayah mereka, terutama dengan memanfaatkan sumber daya lokal demi menjamin keberkelanjutan. Satgas bencana akan mengadakan Pelatihan Mitigasi Bencana yang akan berkolaborasi dengan BPBD setempat.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim