TUBAN, Tugujatim.id – Beberapa wilayah di perbukitan kapur Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih. Bahkan, warga rela mandi sehari sekali untuk menghemat air. Air yang dibeli warga hanya digunakan untuk masak, minum, dan keperluan pribadi lainnya.
“Ya sekali saja (mandi). Waktu sore begitu kita mandi. Ya untuk ngirit air juga,” kata Rukiyah (65), warga Desa Waleran, Kecamatan Grabagan, Tuban, pada Kamis (3/8/2023).
Ia berharap pemerintah bisa mengurangi beban warga yang mengalami kekeringan ini.
Menanggapi krisis air bersih, Polres Tuban memberikan bantuan air bersih ke sejumlah desa. Setidaknya sudah 20 unit mobil tangki dengan kapasitas 7.000 liter disalurkan ke lima desa di dua kecamatan yang kekurangan air bersih.
Bantuan itu diharapkan dapat meringankan beban warga. Sebab, warga terpaksa merogoh uang Rp160 ribu untuk satu tangki air bersih yang hanya cukup digunakan tak sampai seminggu.
“Alhamdulillah dapat bantuan air. Memang kami sangat membutuhkan,” ujar Sumiyatun, warga Desa Waleran, Kecamatan Grabagan, Tuban, pada Kamis (3/8/2023).
Sementara itu, hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban belum merespons masalah ini sebagai bencana kekeringan. Selama tiga hari, tugujatim.id berusaha mengonfirmasi Kepala Pelaksana BPBD Tuban, namun belum ada tanggapan.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti