Materi pelatihan jurnalistik yang disampaikan oleh GM Tugujatim.id, Bayu Eka Novanta dalam sesi pelatihan jurnalistik Tugu Media Group Goes to Campus, Senin (24/5/2021). (Foto: Dokumen/Tugu Jatim)
SURABAYA, Tugujatim.id – Semakin masuk di era kekinian, fotografi menjadi bagian penting dari ‘self branding’ di media sosial seperti Instagram dan menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan dokumentasi.
Dalam materi fotografi di agenda Tugu Media Goes to Campus diisi oleh General Manager Tugujatim.id Bayu Eka Novanta, menjelaskan pembagian fungsi dan kebutuhan fotografi itu sendiri.
“Fotografi berdasarkan fungsi dan kebutuhan ada pembagian meliputi foto komersial, foto editorial atau jurnalisme, foto dokumentasi dan foto seni,” terangnya dalam agenda Tugu Media Goes to Campus, Senin (24/05/2021).
Tugu Media Group yang membawahi Tugujatim.id dan Tugumalang.id bekerja sama dengan PT Paragon Technology and Innovation yang merupakan pabrik kosmetik berlabel halal terbesar di Indonesia—meliputi Wardah, Emina, Make Over, Putri dan Kahf membangun program pelatihan jurnalistik dan fotografi bernama ‘Tugu Media Goes to Campus’.
Tugu Media Goes to Campus kali ini digelar di 4 perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Surabaya, seperti Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Foto komersial, jelas Bayu, biasanya teknik dalam fotografi yang dipakai untuk memotret keperluan sebuah produk yang akan dijual. Dapat dipakai untuk mempromosikan produk atau jasa seperti hotel, restoran, makanan dan produk lainnya.
Fotografer sekaligus General Manager Tugujatim.id, Bayu Eka Novanta dalam agenda Tugu Media Goes to Campus bersama 4 PTN di Kota Surabaya seperti Unair, Unesa, ITS dan UINSa, yang digelar secara virtual, Senin (24/05/2021). (Foto: Dokumen/Tugu Jatim)
“Lalu, berikutnya juga ada foto editorial atau foto jurnalistik. Untuk teknik fotografi yang ini biasanya dipakai sebagai tayangan di media massa dan berdasarkan sebuah fakta,” bebernya.
Selain itu, foto dokumentasi tak ketinggalan dipaparkan oleh Bayu. Foto fokumentasi biasanya dipakai oleh Humas kampus, dapat juga dipakai untuk keperluan jalan-jalan. Sedangkan untuk foto seni atau ‘art’ sering digunakan untuk pameran, buku atau festival, yang biasanya dianggap ‘nyeleneh’.
“Saya fokus membahas foto editorial atau foto jurnalistik dan foto dokumentasi, saya memilih dua hal ini karena kduanya memiliki kesamaan, yakni secara teknik visual dan gagasan,” jelasnya.
Untuk tahapan pemotretan perlu menentukan sebuah subjek, jelas Bayu, fakta atau peristiwa lalu menentukan gagasan, menentukan ‘poin of interest’ dan elemen pendukung dalam gambar, menentukan teknis pemotretan lalu eksekusi.
Bayu juga menerangkan mengenai ‘frame’, ‘pattern’, angle fotografi yang meliputi ‘bird eye’, ‘high eye’, ‘eye level’, ‘low angle’, ‘frog eye’. Angle-angle ini penting untuk melengkapi dan menyempurnakan hasil jepretan fotografer.
Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...
Tugujatim.id – Apple kembali bersiap menggebrak lini terbaru iPhone 17 yang diprediksi hadir dengan berbagai inovasi teknologi. Berdasarkan bocoran yang ...
Tugujatim.id – Film “Petaka Gunung Gede” menjadi sorotan di dunia perfilman Indonesia dengan genre thriller yang menyajikan ketegangan maksimal. Menggabungkan ...