MALANG, Tugujatim.id – Program Goes to Campus ke-17 Tugu Media Group yang berkolaborasi dengan PT Paragon Technology and Innovation kembali digelar pada Kamis (17/02/2022). Kali ini Tugu Media Group menyapa mahasiswa Universitas Ma Chung Malang secara virtual.
Sejumlah narasumber pun menyampaikan berbagai materinya. Mulai dari corporate culture dari Paragon, teknik dasar wawancara dan menulis berita hingga fotografi jurnalistik dari Tugu Media Group.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Ma Chung Prof Murpin Josua Sembiring menyampaikan, tentu mahasiswa memiliki solusi gagasan-gagasan dalam memecahkan suatu permasalahan, baik dalam komunitas hingga bernegara.
Also Read
“Untuk itu, sudah saatnya apa yang dipikirkan dan didiskusikan itu dipublikasikan untuk khalayak ramai. Jadi, orang mendapatkan beragam referensi demi kepentingan kebaikan,” tuturnya.
Melalui kegiatan yang disajikan melalui webinar ini, dia berharap mahasiswa juga bisa menuangkan ide dan gagasannya untuk dipublikasikan sebagai kontribusi dalam menyampaikan literasi.
“Tentu kami menyambut baik dan mengapresiasi webinar kali ini yang diselenggarakan Tugu Media Group dan Paragon. Harapannya, mahasiswa bisa menulis mulai hari ini atau besok sebagai karya jurnalistik,” ucapnya.
Sementara itu, CEO Tugu Media Group Irham Thoriq menjelaskan, program ini ditarget akan menyasar 24 sekolah dan kampus dalam jangka setahun.
“Kami menyasar Universitas Ma Chung Malang ini karena kampus tersebut berpengaruh dalam penyampaian literasi. Selain itu, juga memiliki orang-orang terpilih di dalamnya,” jelasnya.
Menurut dia, dengan menulis maka akan meningkatkan personal branding dalam diri seseorang tanpa memandang profesi.
“Ketika dia menulis, akan punya nilai plus dibanding dengan orang lain. Terlebih jika itu untuk menyebarluaskan keilmuannya,” katanya.
Sedangkan Team Human Resource Cabang Malang PT Paragon Technology and Innovation Erlin Kurniawati dalam kesempatannya memaparkan materi tentang corporate culture Paragon.
“Paragon terus berkembang dan tumbuh karena kami ditanamkan untuk mengedepankan nilai budaya kerja dan value kami,” ucapnya.
Dia melanjutkan, semua aktivitas yang dijalankan harus sesuai dengan pilar Paragon.
“Produk dan aktivitas yang kami jalankan itu selalu berdasarkan dengan beberapa pilar. Mulai visi misi Paragon, basic identity, strategic management, management policy, dan Paragon value,” imbuhnya.
Untuk materi tentang teknik dasar wawancara dan menulis berita disampaikan Redaktur Tugu Malang Lizya Kristanti. Dia menjelaskan, teknik dasar wawancara bisa dilakukan melalui wawancara tatap muka, wawancara telepon, wawancara e-mail, wawancara doorstop, dan konferensi pers.
“Seorang wartawan tidak diperkenankan menerima amplop atau goodie bag. Itu adalah salah satu pelanggaran kode etik jurnalistik. Narasumber juga sebaiknya tidak memberikan. Itu untuk menjaga kredibilitas wartawan,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan cara menulis berita menarik. Dia mengatakan, angle berita akan menentukan news value. Dia juga menyebut tak semua hal bisa diberitakan. Berita menarik itu salah satunya yakni bernilai kontroversial, memiliki daya tarik, dan informatif.
Sementara itu, Bayu Eka, fotografer sekaligus GM Tugu Jatim, dalam kesempatannya memaparkan materi tentang fotografi jurnalistik.
“Foto jurnalistik adalah alat untuk menyampaikan informasi, pengetahuan, dan hiburan. Selain itu, sebagai pelengkap pemberitaan. Namun, foto bisa berdiri sendiri atau menggantikan naskah berita,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, foto jurnalistik berbeda dengan karya tulis jurnalistik. Dia menyebutkan, karya foto jurnalistik menyampaikan melaui visual. Sementara karya tulis jurnalistik menyampaikan fakta melalui tekstual.
Untuk tahapan pemotretan itu di antaranya, menentukan subyek atau peristiwa, menentukan pesan atau tema, menentukan point of interest, dan memilih subyek pendukung, menentukan teknis fotografis serta eksekusi.