Umat Buddha di Kota Batu Rayakan Waisak secara Terbatas, Hanya Diikuti 50 Orang

Gigih Mazda

News

Prosesi ibadah hari besar Trisuci Waisak 2565 di Vihara Vihara Dhammadipa Arama, Kota Batu, Rabu (26/5/2021). (Foto: M Sholeh/Tugu Jatim)

BATU, Tugujatim.id – Umat Buddha di Kota Batu tengah merayakan Hari Trisuci Waisak 2565 Buddhis Era (BE) secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat di Vihara Dhammadipa Arama, Kota Batu, Rabu (26/5/2021). Bahkan, jumlah umat yang hadir di vihara di Kota Batu itu hanya berkisar 50 orang saja.

Hal tersebut dilakukan lantaran perayaan tersebut masih dalam situasi pandemi Covid-19. Protokol kesehatan ketat di Vihara Dhammadipa Arama itu di antaranya seperti menyediakan hand sanitizer, pemeriksaan suhu tubuh, tempat cuci tangan, pembatasan jumlah umat ibadah, dan pembatasan jarak.

Ketua Pelaksana Perayaan Hari Trisuci Waisak Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu, Samanaira Thanavaso menuturkan, pihaknya hanya mengundang sebanyak 50 umat saja untuk melakukan prosesi ibadah secara langsung.

Prosesi ibadah hari besar Trisuci Waisak 2565 di Vihara Vihara Dhammadipa Arama, Kota Batu, Rabu (26/5/2021). (Foto: M Sholeh/Tugu Jatim)
Prosesi ibadah hari besar Trisuci Waisak 2565 di Vihara Vihara Dhammadipa Arama, Kota Batu, Rabu (26/5/2021). (Foto: M Sholeh/Tugu Jatim)

Disebutkan, pihaknya juga telah menayangkan prosesi ibadah di Vihara Dhammadipa Arama secara virtual. Hal itu dilakukan untuk umat Buddha yang tidak dapat mengikuti prosesi ibadah secara langsung di vihara yang diselenggarakan mulai pukul 17.00 WIB.

“Karena kita sedang dalam pandemi jadi ibadahnya tidak berlangsung lama. Jadi sekitar pukul 18.30 WIB sudah mulai penutupan, sehingga pukul 19.00 WIB sudah selesai,” ucapnya.

Menurutnya, dalam masa pandemi ini beberapa prosesi memang dipersingkat pelaksanaannya dan bahkan tidak dilangsungkan demi menjaga umat dari paparan Covid-19.

“Banyak prosesi yang tidak kita lakukan diperayaan hari raya kali ini. Sebetulnya harus lengkap, tapi karena pandemi jadi kita melakukan proses yang benar benar penting,” ujarnya.

“Prosesnya hanya pembacaan Parita, ini khusus dibaca pada saat hari raya besar agama Buddha. Selain Parita, ada Dhammapada dan Shuta Shuta,” imbuhnya.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...