SURABAYA, Tugujatim.id – Terpilihnya Kota Surabaya sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17 cukup membantu peningkatan perekonomian pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hal itu dikatakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
“Dengan adanya Piala Dunia U-17 menggerakkan ekonomi Surabaya. Ketika ada pertandingan, maka ada banyak tamu yang datang dan menggerakan ekonomi Surabaya,” kata Eri, pada Kamis (23/11/2023).
Eri mengatakan, selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya dari 10-21 Oktober 2023, UMKM Surabaya berhasil menjual 16 ribu merchandise. “UMKM menargetkan 20 ribu, tapi 16 ribu yang terjual karena masih banyak yang minat sampai hari ini,” ucapnya.
Sebelumnya, meski tidak diperkenankan untuk membuka lapak di area GBT Surabaya, pelaku UMKM memasarkan produk mereka melalui gallery UMKM, mal, hotel, hingga berbagai platform e-commerce.
Beberapa produk yang ditawarkan yakni kaos, jersey, hoodie, gantungan kunci, mug, topi, syal, dan masih banyak lagi.
“Ini juga kami lakukan gerakan ekonomi bagaimana cara kita ketika ada pertandingan besar bisa mempengaruhi Surabaya,” ujar Eri.
Selain itu, mantan Kepala Bappeda Kota Surabaya itu mengatakan bahwa total seluruh tiket yang terjual di Surabaya mencapai puluhan ribu. “Pembelian tiket luar biasa karena dipertandingan tanggal 21 itu mendadak karena jadwal itu diajukan. Tanggal 16 November terjual 16 ribu, tanggal 21 terjual 9 ribu. Itu menunjukkan bahwa Surabaya menunjukkan kota senang bola,” bebernya.
Eri berharap, tidak hanya event Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Surabaya. Ke depannya lebih banyak event berkelas nasional maupun internasional bisa digait oleh Pemkot Surabaya sehingga bisa berdampak pada peningkatan perekonomian daerah.
“Ini menunjukkan bahwa Piala Dunia sangat berefek pergerakan ekonomi di Surabaya. Kami siap untuk kegiatan apapun yang bisa menarik orang datang ke Surabaya yang berdampak ke UMKM, khususnya sepak bola, kita selalu mampu dan bersaing dengan daerah lain,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti