MOJOKERTO, Tugujatim.id – Universitas Islam Majapahit (Unim) Mojokerto menggelar acara wisuda pada Kamis lalu (18/11/2021). Dalam acara itu, muncul wacana pasca wisuda. Bak gayung bersambut, laporan dari Wakil Rektor I Dr Ainul Yaqin MPdi mendapat tanggapan Rektor Unim Mojokerto Dr Rachman Sidharta Arisandi MSi yang kemudian terus dikupas Kepala LLDikti 7 Jatim Prof Dr Ir Soeprapto DEA.
Wisuda Unim kali ini meluluskan 394 mahasiswa dengan tetap memakai protokol kesehatan (prokes) ketat. Sejak berdiri hingga wisuda ke-17 ini, Unim telah menghasilkan 5.043 lulusan dari 13 prodi. Pada wisuda kali ini, predikat lulusan terbaik diraih Nisa’ul Kaamilah SAk dari Prodi Akuntansi dengan IPK 3,93.
Wisuda bertema “Ilmu, Teknologi, Pendidikan, dan Matapencarian Era Pascamodern” itu berlangsung secara luring dan daring. Untuk Rektor Unim Dr Rachman Sidharta Arisandi MSi dan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati beracara secara luring di Gedung Graha Nuswantara Unim, sedangkan kepala LLDikti 7 Jatim dan sejumlah rekanan universitas memberikan sambutan secara daring dari tempat masing-masing. Sayangnya, tradisi gelar seni yang biasanya disajikan secara live, terpaksa diganti dengan tayangan video.

Sementara itu, saat acara wisuda, Wakil Rektor I Unim Mojokerto Dr Ainul Yaqin MPdi melaporkan perkembangan akademik dan institusional Unim, termasuk soal perkuliahan semasa pandemi Covid-19. Dia mengakui, persiapan menyongsong era digital seolah mendapatkan momentum penguatan justru karena pandemi. Dia melanjutkan, pengenalan moda perkuliahan daring malah harus diterapkan dan dimantapkan.
“Unim meraih hibah pengembangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari Kemdikbudristek dan telah menerapkannya melalui pembelajaran Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk mahasiswa Universitas Timor NTT. Pelaksanaan PJJ ini juga diimplementasikan melalui program pertukaran pelajar dengan dua perguruan tinggi lain, yaitu STKIP Al-Hikmah Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO) Lampung dalam bentuk pertukaran mahasiswa,” ujar Dr Ainul Yaqin MPdi.
Setelah itu, giliran rektor Unim memberikan sambutan secara tak biasa. Selepas salam, Rektor Unim Dr Rachman Sidharta Arisandi MSi meminta panitia memutar sebuah potongan video konser.

“Sungguh, saya merasa ikut bangga atas capaian musisi luar biasa, tapi sangat rendah hati ini. Alip Ba Ta, namanya,” katanya.
Dia mengatakan, belum lama ini salah satu karya reflektif Alip Ba Ta berjudul Pagebluk yang berarti Pandemi, telah dipilih oleh musisi Italia, Andrea Pistilli, sebagai salah satu komposisi yang ditampilkan secara kolaboratif. Sebagaimana tampak pada tayangan video, dia melanjutkan, Alip Ba Ta tampil melalui video yang diambil dari kanal YouTube-nya, sedangkan Andrea Pistilli, selain telah menambahkan beberapa bebunyian yang direkam, juga menimpalinya dengan petikan gitar secara langsung.
Menurut dia, pagebluk masa kini berupa pandemi Covid-19 telah membawa perubahan. Perubahan yang meski mengancam itu ternyata juga menawarkan peluang. Karena pagebluk, semua lebih punya banyak waktu di rumah. Karena pagebluk, lebih banyak waktu untuk berbagi informasi, edukasi, dan hiburan dalam jaringan internet.
“Seorang Alip Ba Ta, bahkan bisa menjadi bintang tamu dengan apresiasi luar biasa dalam konser tingkat dunia, tanpa harus bermain bersama atau bahkan hadir di sana. Semua itu dimungkinkan oleh kecanggihan teknologi informatika”, simpulnya.

Menurut dia, Unim Mojokerto menyadari perkembangan dan kemajuan teknologi informasi juga berdampak pada teknologi edukasi. Karena itu, pada semester lalu, dia telah menerbitkan kebijakan baru untuk menerapkan Perkuliahan Hibrida (Hybrid Learning), yang namanya seperti bibit kelapa unggul.
“Bapak dan Ibu benar, memang moda perkuliahan hibrida memiliki kesamaan sifat dengan aneka bibit unggul hibrida: mempertahankan sifat lama yang baik, menambahkan sifat baru yang lebih baik,” tegasnya.
Untuk diketahui, rencana perkuliahan semester semua mata kuliah telah disesuaikan dengan didahului lokakarya. Sejumlah tujuan perkuliahan yang bisa dicapai melalui perkuliahan daring, tidak harus dilaksanakan secara luring. Namun, tujuan perkuliahan yang tidak bisa dicapai melalui perkuliahan daring, harus dilaksanakan secara luring. Contohnya mata kuliah keterampilan dan kecakapan teknis profesional, hampir tidak bisa dicapai secara daring, tapi harus secara luring.
Pasca acara wisuda, perkuliahan hibrida ini yang justru menjadi pembahasan. Tak hanya dibicarakan forum pimpinan dan dosen, tetapi juga dalam forum medsos. Umumnya, semua merasa lega karena Unim telah melangkah dengan kebijakan yang tepat. Ini terungkap setelah semua menyimak ulang secara saksama sambutan Kepala LLDikti 7 Jatim Prof Dr Ir Soeprapto DEA.
Dia memang sempat menyampaikan terima kasih kepada Unim karena telah menerapkan perkuliahan hibrida. Menurut Soeprapto, perkuliahan hibrida merupakan salah satu cara untuk menghindarkan kita dari menghasilkan mahasiswa atau lulusan yang belum matang.
“Mahasiswa jangan sampai mengalami stunting, yang artinya pengkerdilan. Stunting of knowledge, karena defisit pembelajaran. Itu jangan sampai terjadi. Kita hindarkan stunting of knowledge karena learning loss, kita hindarkan pengkerdilan pengetahuan karena pengurangan pembelajaran. Jadi, terima kasih kepada Unim Mojokerto tadi sudah ditegaskan bahwa kuliah-kuliah dilaksanakan secara maksimal, dengan cara hibrid tadi. Ini untuk menghindarkan loss of learning yang mengakibatkan stunting of knowledge atau pengkerdilan pengetahuan,” jelas Soeprapto.
Dia juga mengandaikan pembelajaran sebagai nutrisi.

“Jadi kalau nutrisinya kurang, ya tentu saja pertumbuhannya juga kurang dan menjadi kerdil. Bisa jadi hidup, bisa jadi diluluskan, bisa jadi hidup sebagai manusia biasa, tetapi kerdil. Seperti juga lulusan, bisa jadi diluluskan, tetapi belum matang atau bisa menjadi sarjana berpengetahuan kerdil,” ujarnya.
Karena itu, Soeprapto mengimbau para wisudawan bersyukur karena bisa lulus dalam masa serba sulit tetapi terhindar dari menjadi sarjana berpengetahuan kerdil.
Setelah menyaksikan dan memberikan sambutan secara langsung dengan menyoroti soal Covid-19 dan prokes, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati Unim Mojokerto.
“Semoga ilmu yang didapat bisa dimanfaatkan dengan baik dan bisa mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan mata kuliahnya. Teruslah belajar dan jangan lupakan protokol kesehatan,” katanya.
Terakhir, Rektor Unim Dr Rachman Sidharta Arisandi MSi menekankan Unim akan terus memantapkan moda perkuliahan hibrida.
“Terus mantapkan moda perkuliahan hibrida di Unim. Tidak hanya untuk mencegah learning losss dan stunting of knowledge, tapi juga demi efisiensi dan keefektifan perkuliahan. Kita sudah on the right track. Tinggal atur keseimbangan dan kecepatan menuju sasaran,” pesannya. (*)