MALANG, Tugujatim.id – Warga Desa Sumberagung di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi saksi pelaksanaan program pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga desa, khususnya ibu-ibu Tim Penggerak PKK dalam memproduksi teh celup rimpang sebagai obat herbal.
Program ini dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai oleh Yuneta Dwi Yunisari, yang terdiri dari tujuh orang anggota.
Kegiatan tersebut berlangsung pada 4 Juni 2023 dan disebut memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Sumberagung.
“Teh celup rimpang memiliki potensi sebagai obat herbal yang bermanfaat untuk kesehatan. Rimpang seperti jahe dan kunyit memiliki kandungan antioksidan dan zat-zat alami lainnya yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan,” jelas Yuneta.
Namun, kata dia, masih banyak warga desa yang belum memiliki pengetahuan tentang manfaat dan cara memproduksi teh celup rimpang dengan baik, sehingga tim pengabdian masyarakat UM memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan tentang manfaat kesehatan yang terkait dengan mengonsumsi teh celup rimpang.
“Kami juga menjelaskan kandungan-kandungan aktif dalam rimpang yang berpotensi membantu mengatasi masalah pencernaan, meredakan nyeri sendi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan berbagai manfaat kesehatan lainnya,” ujarnya.
Dengan pengetahuan ini, dia berharap masyarakat Desa Sumberagung dapat memanfaatkan potensi rimpang secara lebih optimal dalam menjaga kesehatan.
Tim pengabdian masyarakat UM melihat potensi ini sebagai peluang untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Sumberagung.
“Mereka memahami bahwa pengetahuan tentang pengolahan dan pemanfaatan rimpang secara tepat dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan ekonomi masyarakat setempat,” ucapnya.
Dalam pelatihan tersebut, tim pengabdian masyarakat UM mengajarkan langkah-langkah pengolahan teh celup rimpang secara praktis dan mudah dipahami. Para peserta diajarkan tentang cara memilih rimpang yang berkualitas, proses pengeringan yang tepat, teknik perajangan, serta penyimpanan yang benar agar kualitas teh celup tetap terjaga.
“Mereka juga mempelajari berbagai variasi resep teh celup rimpang yang dapat disesuaikan dengan selera masing-masing,” ujarnya.
Keterlibatan tim pengabdian masyarakat UM dalam pelaksanaan program ini tidak hanya berhenti pada penjelasan manfaat dan cara pengolahan teh rimpang. “Kami juga memberikan pelatihan dan pengetahuan berupa cara pengemasan dan pemasaran kepada tim PKK Desa Sumberagung,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan tersebut, kata dia, diharapkan masyarakat dapat memproduksi teh celup rimpang secara mandiri dan mengembangkan usaha sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sumberagung.(ads)