SURABAYA, Tugujatim.id – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) akhirnya meresmikan Laboratorium Virtual Reality (VR) dan Microteaching, Jumat (5/2/2021) siang. Peresmian tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Yayasan sekaligus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2009-2014, Mohammad Nuh.
Lab VR tersebut merupakan jawaban Unusa atas pembelajaran di tengah pandemi COVID-19 yang banyak menggunakan sistem daring. Sebab, beberapa mata kuliah mensyaratkan dan mewajibkan adanya pratikum di mana hal tersebut sangat susah dilakukan ketika pandemi mewabah.
M Nuh menyampaikan dua laboratorium itu disiapkan tidak hanya untuk praktik via VR, melainkan bisa dipakai melatih microteaching.
“Unusa menyiapkan semuanya itu melalui dua laboratorium ini yang tidak hanya untuk praktikum melalui VR, tapi juga menyiapkan bahan ajar pada laboratorium microteaching,” terang Mohammad Nuh ketika meresmikan laboratorium VR dan microteaching, Jumat (05/01/2021).
Dua laboratorium itu, jelas M Nuh, sengaja dipersiapkan untuk menjawab kegundahan mahasiswa dan dosen terkait mata kuliah yang mensyaratkan dan mewajibkan adanya praktikum. Karena hampir semua program studi mempunyai agenda praktikum masing-masing, sehingga susah dijalankan bila melihat situasi pandemi COVID-19. Maka dari itu, dibentuklah laboratorium VR dan microteaching.

“Laboratorium ini disiapkan untuk menjawab kegelisahan para dosen dan juga mahasiswa, terkait dengan mata kuliah yang mensyaratkan dan mewajibkan adanya praktikum. Karena hampir semua program studi ada praktikum, maka dua laboratorium ini dapat dimanfaatkan untuk semua fakultas dan program studi,” imbuh M Nuh saat meresmikan.
Laboratorium tersebut juga bisa di-setup memakai Production House (PH) untuk menyiapkan materi pembelajaran dalam jaringan (daring). Sehingga semakin memudahkan mahasiswa dan dosen menjalankan kuliah secara daring di tengah pandemi COVID-19.
“Sepengetahuan saya dan informasi dari vendor, teknologi dan perangkat yang disediakan di lab microteaching ini baru Unusa yang menggunakannya di Indonesia. Kami ingin mengenalkan sekaligus mengajak mahasiswa memanfaatkan teknologi terkini,” tutur M Nuh.
Selain itu, kunggulan laboratorium ‘microteaching‘ yang digunakan di lingkungan pendidikan adalah karena memiliki ‘interactive board‘ sebagai pengganti ‘white board‘.
‘Interactive board’ sendiri merupakan perangkat layaknya TV berukuran 50 sampai 80 inch dengan kemampuan ‘touch screen‘. Diberi nama ‘interactive board‘ karena pengguna bisa berinteraksi langsung dengan teknologi tersebut.
“Cara kerja teknologi ini cukup sederhana, mirip dengan papan tulis pada umumnya, namun alih-alih menggunakan papan, ‘light board‘ menggunakan kaca, sehingga tembus pandang,” pungkas M Nuh menjelaskan mengenai teknologi yang ada di dalam dua laboratorium tersebut.
Laboratorium VR sudah memiliki setidaknya tujuh paket modul praktikum untuk mahasiswa kedokteran, keperawatan, kebidanan. Dalam waktu mendatang, paket modul akan terus ditambah, karena didesain sendiri oleh Unusa sekaligus dipatenkan. (Rangga Aji/gg)