Viral! Jukir di Surabaya Tolak Sosialisasi Dishub soal Restribusi Parkir TPU

Dwi Lindawati

Pemerintahan

Jukir di Surabaya.
Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Dishub Kota Surabaya Jeane Mariane Taroreh (perempuan bertopi) saat sosialisasi di Jalan Tunjungan, Senin (08/01/2024). (Foto: Tangkapan layar/ini Surabaya)

SURABAYA, Tugujatim.id Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan penolakan keras oleh sejumlah jukir di Surabaya, tepatnya di kawasan Jalan Tunjungan, soal restribusi parkir menggunakan QRIS.

Penolakan tersebut terjadi saat Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya sosialisasi pembayaran parkir tepi jalan umum (TJU) melalui QRIS pada Senin (08/01/2023).

Dalam video tersebut, Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Dishub Kota Surabaya Jeane Mariane Taroreh sempat meneriaki jukir terkait tujuan program restribusi parkir QRIS.

“Saya tidak ada niatan memiskinkan jukir. Saya malah membantu bapak-bapak semua,” kata Jeane.

Baca Juga: 6 Laptop Asus Core i3 Terlaris Januari 2024: Kualitas Gambar Bagus dan Multitasking

Dia juga mengatakan, penerapan restribusi parkir QRIS karena selama ini setoran jukir di Surabaya tidak sesuai sebagaimana aturan yang berlaku.

“Teori yang mana? Setorannya saja tidak sesuai,” ucapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, maraknya juru parkir liar di Surabaya membuat adanya kebocoran pendapatan ssli daerah (PAD). Pemkot Surabaya pun mengevaluasi untuk penertiban parkir di sejumlah titik. Selain itu, pemkot mencanangkan pemberlakuan restribusi parkir QRIS untuk menghindari kebocoran.

Jeane menyebut TJU yang terdata di Pemkot Surabaya sebanyak 1.370-an titik. Dengan pembayaran menggunakan QRIS nantinya sistem yang diberlakukan adalah bagi hasil 60-40 persen. Sebanyak 5 persen untuk kepala pelataran, 35 persen jukir, dan 60 persen Pemkot Surabaya.

Baca Juga: 10 Desain Rumah Modern Terbaru Idaman Keluarga Muda, Gaya ala Luar Negeri Bikin Adem

Menurut penuturan Jeane, jukir di Surabaya yang menolak karena menurut mereka 35 itu angka yang kurang. Sebab, ada kenaikan yang sebelumnya 20 persen.

“Setelah naik dari 20 persen itu, (jukir) merasa kurang apabila menerima 35 persen. Misalnya sehari dapat Rp100 ribu, berarti dengan Rp35 ribu dan tidak cukup untuk beli beras, itu jawaban mereka,” ujarnya.

Akhirnya, paguyuban jukir di Jalan Tunjungan meminta difasilitasi untuk bertemu dengan kepala dishub atau wali Kota Surabaya.

“Harapan kami untuk parkir TJU supaya ada titik temu, formulanya bagaimana selain QRIS, voucher, maupun virtual account,” ujarnya.

Writer: Izzatun Najibah

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

MBG di Kota Mojokerto.

MBG di Kota Mojokerto Tetap Jalan saat Ramadan, Siswa Bakal Bawa Pulang Makanan ke Rumah

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mojokerto untuk berbagai jenjang sekolah masih berlangsung walau masuk bulan ...