SURABAYA, Tugujatim.id – Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan penolakan keras oleh sejumlah jukir di Surabaya, tepatnya di kawasan Jalan Tunjungan, soal restribusi parkir menggunakan QRIS.
Penolakan tersebut terjadi saat Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya sosialisasi pembayaran parkir tepi jalan umum (TJU) melalui QRIS pada Senin (08/01/2023).
Dalam video tersebut, Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Dishub Kota Surabaya Jeane Mariane Taroreh sempat meneriaki jukir terkait tujuan program restribusi parkir QRIS.
“Saya tidak ada niatan memiskinkan jukir. Saya malah membantu bapak-bapak semua,” kata Jeane.
Baca Juga: 6 Laptop Asus Core i3 Terlaris Januari 2024: Kualitas Gambar Bagus dan Multitasking
Dia juga mengatakan, penerapan restribusi parkir QRIS karena selama ini setoran jukir di Surabaya tidak sesuai sebagaimana aturan yang berlaku.
“Teori yang mana? Setorannya saja tidak sesuai,” ucapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, maraknya juru parkir liar di Surabaya membuat adanya kebocoran pendapatan ssli daerah (PAD). Pemkot Surabaya pun mengevaluasi untuk penertiban parkir di sejumlah titik. Selain itu, pemkot mencanangkan pemberlakuan restribusi parkir QRIS untuk menghindari kebocoran.
Jeane menyebut TJU yang terdata di Pemkot Surabaya sebanyak 1.370-an titik. Dengan pembayaran menggunakan QRIS nantinya sistem yang diberlakukan adalah bagi hasil 60-40 persen. Sebanyak 5 persen untuk kepala pelataran, 35 persen jukir, dan 60 persen Pemkot Surabaya.
Baca Juga: 10 Desain Rumah Modern Terbaru Idaman Keluarga Muda, Gaya ala Luar Negeri Bikin Adem
Menurut penuturan Jeane, jukir di Surabaya yang menolak karena menurut mereka 35 itu angka yang kurang. Sebab, ada kenaikan yang sebelumnya 20 persen.
“Setelah naik dari 20 persen itu, (jukir) merasa kurang apabila menerima 35 persen. Misalnya sehari dapat Rp100 ribu, berarti dengan Rp35 ribu dan tidak cukup untuk beli beras, itu jawaban mereka,” ujarnya.
Akhirnya, paguyuban jukir di Jalan Tunjungan meminta difasilitasi untuk bertemu dengan kepala dishub atau wali Kota Surabaya.
“Harapan kami untuk parkir TJU supaya ada titik temu, formulanya bagaimana selain QRIS, voucher, maupun virtual account,” ujarnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati