PASURUAN, Tugujatim.id – Viral di media sosial video seorang siswa SD Tutur alami kekerasan di dalam kelas salah satu sekolah di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Aksi kekerasan ini diduga dilakukan oleh salah satu wali murid.
Dalam video amatir yang sempat tersebar di Facebook, terlihat seorang siswa SD Tutur terduduk di lantai dalam kelas. Seorang pria paro baya tampak memarahinya.
Pria berkaus hitam dan bertopi putih tersebut nampak mendorong kepala siswa laki-laki tersebut. Terdengar juga, dia diduga mengancam siswa SD Tutur itu saat keluar kelas.
“Ojo diulangi lagi yo. Diulangi maneh ati-ati koen (Jangan diulangi lagi ya. Diulangi lagi hati-hati kamu),” ancam pria itu sambil keluar dari kelas.
Beberapa siswa kelas hanya terdiam menyaksikan aksi kekerasan tersebut. Sementara itu, beredar potongan video lain di media sosial IG yang berisi pengakuan seorang anak laki-laki yang diduga korban kekerasan. Dia didampingi seorang pria yang mengaku sebagai pamannya.
“Aku di-smackdown, dijambak, dibanting, disungsang, digebek kupingku,” ucap bocah tersebut.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Tutur Linda Kristayani membenarkan bahwa insiden kekerasan pada siswa tersebut terjadi di sekolahnya pada Sabtu (10/06/2023). Insiden tersebut terjadi saat jam istirahat.
Dia menceritakan, awalnya saat dua siswa kelas 6, sebut saja A dan B, bermain bersama.
“Awalnya bukan diawali gelut (berkelahi), tapi duduk bareng, main bareng, makan es bareng,” ujar Linda pada Sabtu (17/06/2023).
Saat tengah asyik bermain, tiba-tiba siswa A memukul si B dan mengenai area kemaluannya. Pihak sekolah menyebut bahwa tindakan tersebut awalnya mungkin dilakukan untuk bercanda.
“Nah yang dipukul ini menangis, anak-anak lain manggil kakeknya yang di luar. Kakek ini langsung masuk dan terjadi kekerasan seperti di video yang beredar,” ungkapnya.
Meski begitu, pihak sekolah menyatakan bahwa siswa SD Tutur tersebut memang mengalami kekerasan berupa didorong kepalanya, dijewer kuping, dan alami kekerasan verbal. Tidak seperti kabar yang beredar bahwa korban dibanting maupun di-smackdown.
“Tidak seperti diberitakan, tidak sampai dibanting atau diapakan. Mbahnya juga sudah sepuh (tua). Ancamannya ya cuma dijendul (didorong kepala), digebek (dijewer) kupingnya, sama ancaman verbal diakui semua sampai sumpah di bawah Al-Qur’an,” ujarnya.