SURABAYA, Tugujatim.id – Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto menjalani panggilan penyidik Polda Jatim terkait dugaan kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Bupati Bojonegoro Anna Muawanah kepada dirinya di grup WhatsApp beberapa waktu lalu. Pria yang akrab disapa Wawan tersebut resmi menjalani pemeriksaan penyidik Disretkrimsus Polda Jatim, Kamis (28/10/2021) ini.
Untuk diketahui, dugaan kasus pencemaran nama baik tersebut sebelumnya telah dilaporkan ke Polres Bojonegoro dan kini telah dilimpahkan ke Polda Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko membenarkan pemeriksaan terhadap Wawan tersebut.
“Memang hari ini ada pemanggilan dari Wakil Bupati (Bojonegoro, red),” ujar Gatot melansir dari portal berita resmi milik Polda Jatim, Kamis (28/10/2021).
Menurutnya, pemanggilan ini dilakukan untuk melengkapi keterangan-keterangan yang sebelumnyta telah dikumpulkan.

“Ini untuk menambah keterangan yang ada. Yang jelas masih kita proses. Teman-teman sudah melakukan pemeriksaan saksi ahli, dari itu masih ada keterangan yang perlu dilengkapi,” lanjutnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pada Senin 25 Oktober lalu, telah dilakukan pemeriksaan serupa juga telah dilakukan terhadap tiga wartawan Bojonegoro yang berstatus sebagai saksi. Mereka antara lain merupakan anggota grup WhatsApp bernama “Jurnalis dan Informasi” yang diduga menjadi wadah awal mula kasus pencemaran nama baik tersebut.
Di antara ketiganya, hanya dua yang memenuhi panggilan dari Polda Jatim, yaitu Bima Rahmat dan Yusti Rubiantika. Saat dikonfirmasi, Bima menyebut dirinya mendapat 27 pertanyaan dari penyidik.
“Saya bersama rekan saya Yusti Rubiantika ditanya kurang lebih ada 27 pertanyaan. Sekitar dua jam kami diperiksa,” katanya kepada Tugu Jatim.
Bima mengungkapkan, pemeriksaan saksi tersebut berkaitan tentang keberadaan grup, serta aturan grup WhatsApp Jurnalis dan Informasi. Dirinya menuturkan jika dugaan pencemaran nama baik tersebut bermula pada tanggal 06 Juli 2021.
Awalnya peserta grup WhatsApp Jurnalis dan Informasi tengah membahas terkait jumlah pasien yang positif maupun korban meninggal lantaran Covid-19 yang diduga tidak valid. Akan tetapi dalam diskusi tersebut Bupati Bojonegoro juga menyinggung pribadi dan keluarga Budi Irawanto.
“Saya sendiri juga kurang paham kenapa pembahasannya kok melenceng, yang awalnya membahas Covid-19 malah ke ranah pribadi dan keluarga Wabup,” kata Bima.