MALANG, Tugujatim.id – Wali Kota Malang Sutiaji mulai menjalani vaksinasi Covid-19 pada Selasa (23/03/2021). Pria nomor satu di Kota Malang ini ikut menjalani vaksinasi di tahapan kedua ini bersama Ketua TP PKK Kota Malang yang juga istrinya, Widayati Sutiaji, beserta kedua anaknya.
Pasangan suami istri ini menjalani vaksinasi secara bebarengan. Tak ayal, keduanya juga sempat saling berpegangan tangan sebelum jarum suntik berisi vaksin jenis sinovac itu disuntikkan di lengan kirinya.
Menurut Sutiaji, sebagai penyintas virus yang pernah terpapar virus asal Wuhan, China, itu sekarang sudah dinyatakan memenuhi persyaratan untuk menerima vaksin pasca 3 bulan setelah sembuh.
“2 hari lalu sebenarnya saya, istri, dan anak-anak sudah akan vaksin, tapi saat itu belum memenuhi syarat karena D’dimer saya masih 500 ng/ml, itu sebetulnya sudah di batas maksimal. Karena itu, vaksinasi untuk kami baru dilaksanakan hari ini,” terang dia.

Untuk diketahui, D’dimer atau uji sampel darah adalah parameter pemeriksaan laboratorium yang memberikan gambaran ada atau tidaknya penggumpalan di dalam darah.
“Selama ini pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit cenderung memiliki D’dimer yang tinggi. Hal itu menjadi salah satu faktor kematian pada pasien,” terangnya.
Ditanya soal pengalamannya usai vaksin, Sutiaji mengaku tidak merasakan efek samping yang parah. Hanya gejala umum seperti lengan nyeri saja. Dia mengaku semalaman juga sempat waswas karena baru kali pertama divaksin.
“Jujur saja saya deg-degan semalam karena baru kali pertama vaksinasi. Mikir istri dan anak juga. Tapi, ternyata tidak ada apa-apa. Pesan saya kepada masyarakat kalau sudah ada vaksin agar segera melakukan vaksinasi, jangan takut,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menyatakan jika kondisi wali Kota Malang memang telah memenuhi syarat untuk divaksin. Menurut Husnul, seorang penyintas Covid-19 baru bisa menjalani vaksin minimal 3 bulan setelah dinyatakan negatif melalui PCR.
“Paling cepat syarat penyintas itu 3 bulan setelah dinyatakan negatif lewat pemeriksaan PCR-swab. Pak Wali juga sudah menjalani pemeriksaan dasar terkait kondisinya, mulai dari fungsi ginjal, pembuluh darah, hingga gula darah, asam urat, dan kolesterolnya,” jelasnya. (azm/ln)