SURABAYA, Tugujatim.id – Dalam agenda peresmian lukisan Bung Karno dan Marhaen di Gedung Wiyata Untag Surabaya, Selasa (06/04/2021), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa melukis Bung Karno diperlukan ketulusan.
“Melukis ini sangat sulit bahkan sampai uang muka diberikan, lukisannya tidak jadi. Sebab, melukis Bung Karno dibutuhkan ketulusan hati, bagaimana cintanya kepada masyarakat. Insya Allah lukisan ini tidak bisa dilukiskan di tempat lain, selain di Kota Surabaya (tempat kelahiran Bung Karno),” terang Eri.
Dia menjelaskan bahwa jiwa ketulusan itu diturunkan kepada warga Surabaya melalui bentuk lukisan “Dialog Bung Karno dan Marhaen” karya Sudiyanto Pandji Wiryo Atmodjo.
Also Read
“Alhamdulillah karena Bung Karno lahir di Kota Surabaya, jiwa itu diturunkan ke warga Kota Surabaya. Ada kampus yang menjalankan keinginan dan menjalankan ruhnya Bung Karno, yaitu kampus Untag Surabaya,” jelasnya.
Selain itu, Eri juga berencana menjadikan Untag Surabaya sebagai bagian dari lembaga pendidikan yang menghasilkan pemimpin-pemimpin di Kota Surabaya.
“Insya Allah, ke depan saya ingin menunjukkan, siapa pun yang ingin cerita dan ingin tahu jiwa Soekarno sejak lahir, yaitu orang Surabaya di Peneleh dan lulusan Untag Surabaya. Insya Allah ke depan kami akan mengembangkan, ke depan Untag bisa melahirkan pemimpin di Kota Surabaya,” paparnya.
Di sisi lain, Eri merasa beruntung karena Kota Surabaya dipercaya untuk melukis momen krusial terkait “Dialog Bung Karno dan Marhaen” sebagai awal lahirnya kemerdekaan dan aliran pemikiran Marhaenisme.
“Karena Bung Karno lahir di Kota Surabaya, ke depan yang meneruskan adalah orang-orang Kota Surabaya. Dengan jiwa Bung Karno. Karena Surabaya masih dipercaya, diberikan kepercayaan untuk melukis Bung Karno,” ujarnya.
Sebagai informasi, lukisan tentang inspirasi gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia demi kesejahteraan bangsa Indonesia tersebut diinisiasi oleh Institut Marhaen yang bertujuan untuk melestarikan sejarah dan menyosialisasikan ajaran Bung Karno. (Rangga Aji/ln)