BOJONEGORO, Tugujatim.id – Bulan Ramadhan menjadi momen bagi masyarakat muslim untuk melipat gandakan pahala dengan melakukan kegiatan positif yang membawa kebaikan, tak terkecuali bagi narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bojonegoro.
Sebanyak 402 warga binaan yang berada di Lapas Jl. Diponegoro, Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro ini mengikuti rangkaian kegiatan bulan Ramadhan yang diselenggarakan oleh pihak lembaga pemasyarakatan.
“Jadi di sini (Lapas) itu kita lakukan pembinaan, yaitu pembinaan kepribadian, dan pembinaan kemandirian,” ujar Kasi Binapi/Anak Didik (Binadik) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bojonegoro, Ari Yuniarto, Selasa (04/05/2021).
Pembinaan kepribadian, lanjut Ari, merupakan pembinaan yang bersifat keagamaan, seperti kegiatan mengaji dan sholat taraweh, dan pembekalan ilmu keagamaan melalui tausiah.

“Jadi setiap hari kita lakukan lakukan pembinaan seperti sholat, pengajian, baca quran yang sifatnya seperti pesantren kilat. Untuk kegiatan Tausiyah ini, tenaga penceramahnya kami datangkan langsung dari pihak Kemenag (Kementerian Agama Bojonegoro,” ungkapnya.
Kegiatan ini diikuti antusias oleh seluruh warga binaan yang ada, baik perempuan maupun laki-laki. Menurut Ari, kegiatan tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan membagi beberapa sift untuk bergantian dalam melaksanakan pembinaan.
Selain itu, keterampilan warga binaan juga menjadi perhatian penting di dalam Lapas Bojonegoro. Di tempat ini, para napi akan mendapat pembinaan keterampilan berupa membatik dan tata boga.
Dengan adanya program kegiatan pembinaan tersebut Lapas II A Bojonegoro menjadi rujukan beberapa narapidana dari luar kota bahkan dari luar provinsi, tentunya telah mendapat izin dari kantor wilayah.
“Kalau di Lapas Bojonegoro ini merupakan lapas yang program pembinaannya dianggap oleh kantor wilayah bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan pemindahan dari rutan lain untuk bisa membuat yang bersangkutan lebih baik lagi,” tutur Ari.
Sementara sampai saat ini jumlah warga binaan yang berada di Lapas Kelas II A Bojonegoro, yaitu sebanyak 402 orang, dengan rincian narapidana laki-laki 352, 42 tahanan laki-laki, serta 7 narapidana perempuan dan 1 tahanan perempuan.