SURABAYA, Tugujatim.id – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI), Dr H Ahmad Fahrur Rozi menanggapi bahwa pria bernama Permadi Arya atau dikenal sebagai Abu Janda bukan merupakan bagian dari pengurus Nahdlatul Ulama (NU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, maupun Barisan Serba Guna (Banser).
Dalam tanggapan terkait ucapan Abu Janda yang dianggap bernada rasisme itu, Ahmad Fahrur Rozi menegaskan bahwa Abu Janda tidak jelas ke-NU-annya dan keilmuwan santrinya.
“Saya tidak pernah kenal secara pribadi dan menurut saya dia tidak jelas ke-NU-annya, apalagi (bila ditelisik secara mendalam, red) mengenai silsilah keilmuan kesantriannya,” terang Gus Fahrur, sapaan akrab dari Dr H Ahmad Fahrur Rozi pada pewarta Tugu Jatim melalui aplikasi WhatsApp Messenger, Senin (01/02/2021), pukul 10.00 WIB.
Di sisi lain, Gus Fahrur juga mengatakan bahwa dari statement Abu Janda yang dibaca olehnya dari laman Twitter, Media Sosial dan media mainstrem, memperlihatkan bahwa Permadi Arya atau Abu Janda juga bukan orang NU yang baik dan berpikir lurus santri aswaja yang moderat dan toleran dengan arti yang benar.
“Dari statement yang saya baca, memperlihatkan bahwa dia bukan orang NU (Nahdlatul Ulama, red) yang baik dan berpikiran lurus santri aswaja (ahlus-Sunnah wal-Jamaah, red) yang moderat dan toleran dengan arti yang benar,” lanjut lelaki yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang tersebut.
Gus Fahrur juga yakin bahwa Permadi Arya atau Abu Janda bukan dibesarkan dalam ajaran NU, lantaran orang NU pasti punya prinsip Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Basyariyah, semua prinsipnya pada kemanusiaan dan persaudaraan.
“Menurut saya jelas orang ini bukan dibesarkan dalam ajaran NU (Nahdlatul Ulama, red), karena orang NU pasti punya prinsip Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan yang agung, red), Ukhuwah Wathaniyah (saudara se-bangsa walaupun tidak se-agama atau se-suku, red), Ukhuwah Basyariyah (saudara kemanusiaan, red), semua berprinsip kemanusiaan dan persaudaraan, saya melihat Abu Janda lebih bermental pemecah belah,” pungkas Wasekjen MUI, Gus Fahrur.
Permadi Arya atau Abu Janda seringkali memakai baju Banser dalam setiap pertemuan yang ia datangi di berbagai media televisi tanah air. Kendati NU, GP Ansor dan Banser sendiri tidak pernah menganggap bahwa Abu Janda merupakan pengurus. Justru NU, GP Ansor dan Banser sering tidak setuju pada pernyataan yang dilontarkan Abu Janda yang bersifat memecah belah. (Rangga Aji/gg)