TUBAN, Tugujatim.id – Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban mewisuda 272 mahasiswanya, di Gedung Graha Sandiya, pada Minggu (16/10/2022) siang.
Dari 272 mahasiswa, 223 lulusan di antaranya berasal dari program studi (prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), 31 lulusan dari prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan 18 lulusan dari prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Sebelumnya, para lulusan ini sudah melaksanakan yudisium.
Dalam kegiatan tersebut, hadir Ketua Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IV Surabaya, Prof Akhmad Muzakki. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris PWNU Jatim ini, menilai lulusan dari kampus naungan NU memiliki keunggulan dibanding dengan lulusan dari perguruan tinggi lain.
“Mahasiswa dan lulusan IAINU Tuban harus punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh mahasiswa yang tidak kuliah di IAINU Tuban,” ucap mantan aktivis PMII ini, saat memberikan orasi ilmiah .
Pria yang juga Rektor UINSA Surabaya ini menambahkan bahwa nilai lebih itu sangat penting membedakan dengan perguruan tinggi yang lain. IAINU Tuban sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), maka harus memiliki ciri khas dan kelebihan yang nyata.
“Seperti disampaikan tadi, sebagai kampus yang religius, sosial, dan entrepeneur, maka karakter itu yang harus dimiliki para mahasiswa,” tambahnya.
Wakil Sekjen PBNU ini menyebut, di kampus ada juga mahasiswa lestari, yakni males tapi selesai studinya. Ada juga mahasiswa rebahan, mahasiswa jenis ini tidak boleh ditiru. “Yang penting diperhatikan adalah ada proses, pengalaman yang didapat selama menjalani proses itulah yang akan berguna,” katanya.
Prof Muzakki berpesan, meski telah lulus, para lulusan tidak jauh-jauh dari IAINU. Mereka diminta selalu update keberadaan, pekerjaan, dan lainnya karena hal itu penting.
“Setiap kali akreditasi membuka akun saja bayar Rp56 juta, ada yang lebih tergantung prodinya. Ditambah biaya-biaya lain, kalau ditotal bisa sampai Rp100 juta untuk satu prodi, maka bantulah IAINU dengan update info tentang alumni ini penting karena ada internal efisiensi dan eksternal efisiensi,” jelasnya.
Dia mengaku telah mengusulkan dana reakreditasi ditanggung pemerintah. Dia mohon doa karena sedang memperjuangkan ini. Dia juga berharap IAINU segera menjadi universitas.
’’Kabari apa yang bisa kami bantu, akan kami support. Saat ini (saya) sedang mendampingi beberapa perguruan tinggi. Ada SK pendampingan, guru besar, dan SDM yang dibutuhkan ditugasi untuk mendampingi,’’ tandasnya.
Rektor IAINU Tuban, H Akhmad Zaini MSi mengatakan bahwa wisuda bukan akhir tapi justru awal. Selama dididik di IAINU, lanjutnya, ada karakter mahasiswa yang ingin dicapai yakni religius, sosial, dan entrepreneur.
Dia menjelaskan, religius adalah mahasiswa mempunyai karakter agamis. Sementara sosial adalah mahasiswa mempunyai jiwa sosial dan punya peran di masyarakat, menjadi bagian dari problem solving atau memecahkan masalah. Sedangkan enterpreneur adalah mahasiswa mempunyai jiwa entrepeneur, yakni jeli, peka, dan cerdas melihat peluang.
“‘’Terima kasih pada orang tua wali, semoga manfaat ilmunya, berguna bagi masyarakat sekitar. Mohon maaf bila selama kami mendidik ada hal yang kurang berkenan, terima kasih sudah hadir dalam wisuda. Semoga menjadi amal ibadah yang baik,” tandasnya.