PASURUAN, Tugujatim.id – Kabar kurang sedap datang dari kawasan Wisata Gunung Bromo. Sebab, jumlah wisatawan sewa jeep mengalami penurunan di sana. Penuruan ini mulai terjadi usai insiden kecelakaan maut jeep asal Probolinggo yang jatuh ke jurang di tikungan Bukit Cinta, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (10/09/2022).
Adi Cakra, pengurus paguyuban jeep wilayah Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, mengeluhkan adanya penurunan jumlah wisatawan sewa jeep. Dia menjelaskan, sampai Selasa siang (13/09/2022) sudah ada sekitar 250 kendaraan jeep yang gagal berangkat karena dibatalkan sewanya oleh wisatawan.
“Wisatawan rupanya agak takut, sampai sekarang sudah 250 jeep yang dicancel,” ujar Adi.
Penurunan wisatawan sewa jeep ini otomatis berdampak pada sepinya aktivitas keberangkatan kendaraan dari Tosari ke Bromo. Adi menjelaskan, hari ini hanya 10 jeep saja yang terlihat berangkat. Biasanya dalam sehari bisa mencapai sekitar 50 jeep yang berlalu lalang mengantarkan wisatawan.
“Jumlah hariannya juga turun, ini saja tadi cuma 10 jeep yang berangkat. Normalnya satu hari bisa 50 jeep,” ungkapnya.
Adi menyayangkan, para pengemudi jeep di Kecamatan Tosari yang seolah jadi korban karena terkena imbas dari insiden kecelakaan tersebut. Sebab, kecelakaan maut yang menewaskan dua korban termasuk salah satunya anggota rombongan Pemkab Ngawi tersebut melibatkan pengemudi jeep asal Kabupaten Probolinggo.
“Padahal kebetulan saja kecelakaan tempatnya di Tosari. Kalau drivernya orang Probolinggo yang ternyata tidak terdaftar anggota paguyuban di sana,” keluhnya.
Hal senada disampaikan Yoga, seorang pengemudi jeep asal Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari. Dia juga mengeluhkan sepinya wisatawan sewa jeep. Dalam sehari biasanya dia bisa mendapatkan upah sekitar Rp600 ribu untuk sekali mengantarkan wisatawan. Namun, imbas insiden kecelakaan tersebut, kini pendapatannya jadi tidak menentu.
“Biasanya satu hari cuma bisa sekali ngantar wisatawan, itu pun mulai pagi kadang bisa sampai sore,” ucapnya.