PASURUAN, Tugujatim.id – Upacara arakan ogoh-ogoh menjelang hari raya Nyepi 1994 Saka digelar di masing-masing desa di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan pada Rabu (02/03/2022) siang.
Dalam tradisi menjelang Nyepi ini suasana kerukunan antar umat beragama sangat kental terasa di Tosasri, Pasuruan. Pasalnya, patung ogoh-ogoh yang menyimbolkan buta kala itu dibuat bersama-sama oleh umat tiga agama, yaitu umat Hindu, Islam dan Kristen di Desa Baledono, Tosari.
Mangku Besar Desa Baledono, Supriyadi, mengungkapkan sejak dulu perbedaan agama tidak pernah menjadi masalah di desanya.
Also Read
“Sekitar dua bulan, perwakilan remaja masjid untuk Islam, pemuda Kristiani, dan Prada Hindu sendiri yang ikut membuat ogoh-ogoh,” ujar Supriyadi.
Supriyadi menambahkan nantinya patung ogoh-ogoh ini juga akan diarak keliling desa bersama-sama oleh para perwakilan pemuda Hindu, Islam dan Kristen. Para umat beragama juga bergotong royong menjaga kelancaran dan keamanan selama prosesi arakan tersebut.
“Untuk kerukunan di sini tidak ada perpecahan. Soal perbedaan antar umat beragama tidak ada masalah. Nanti bergantian, kalau umat Islam atau Kristen sedang ada merayakan hari besar, kita umat Hindu juga ikut membantu,” imbuhnya.
Prosesi arakan ogoh-ogoh ini diawali dengan upacata Pecaruan sebagai upaya menetralisir alam. Di mana patung ogoh-ogoh nantinya akan dibakar di Pura Desa Baledono. Tujuannya, agar warga desa bisa menjalankan ibadah Nyepi dengan tenteram dan damai tanpa adanya bencana dan malapetaka.
“Setelah selesai persembayangan juga diadakan pembersihan diri atau menirtai diri, meminta kesucian kembali kepada Ide Sang Hyang Widi,” pungkasnya.