JEMBER, Tugujatim.id – Kabupaten Jember menghasilkan sampah sekitar 1.300 ton setiap hari, namun hanya sekitar 460 ton yang berhasil dikelola dan sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Lantas, ke mana 840 ton sampah-sampah yang tidak dikelolah?
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember, Sugiyarto menjelaskan secara detail terkait perhitungan sampah yang dihasilkan, sampah yang dikelola, dan sampah yang tidak dikelola. Mengacu pada kaidah terkait potensi timbunan, setidaknya satu orang rata-rata menghasilkan timbunan sekitar 0,5-0,6 kilogram.
“Anggaplah kita pakai yang 0,5 kilogram berarti potensi timbunan sampah yang ada di Kabupaten Jember dengan penduduk yang ada, berarti sekitar 1.300 ton per hari,” ujar Sugiyarto pada Selasa (23/7/2024) saat ditemui Tugujatim.id di kantornya.
Menurutnya, kemampuan dan jumlah armada yang terbatas, membuat DLH Jember tidak mampu melakukan atau membawa semua sampah ke TPA. Bahkan dari 1.300 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya, tidak sampai 50 persen sampah dikelola.
“Akhirnya kita hanya mampu untuk mengangkut itu sehari rata-rata sekitar 415 ton sampai maksimal 460 ton per harinya. Yang kita anguk ke TPA hanya sekitar 450 ton an rata-rata per harinya,” jelasnya.
Melalui perhitungan tersebut, sekitar 840 ton sampah tidak dikelola atau terbuang ke TPA. Lalu kemana sampah-sampah itu berada? Sugiyarto menjelaskan bahwa sampah-sampah yang tidak ditangani tersebut kemungkinan berada di sungai-sungai yang ada di Kabupaten Jember.
Meski jarang terlihat sampah di sungai dan belum ada kejadian seperti di kota-kota yang menyebabkan banjir akibat sampah di sungai, Sugiyarto menjelaskan bahwa Kabupaten Jember memiliki wilayah yang luas. “Jadi aliran sungainya panjang, disini ada 10 kilometer 10 kilometer 10 kilometer kalau dihitung ada berapa ton kan gitu,” jelas Sugiyarto.
Sedangkan pengelolaan sampah di desa-desa, biasanya warga melakukan pengelolaan secara mandiri, seperti mengubur sampah, membakar sampah, dan cara-cara lainnya. Bahkan masih banyak warga yang membuang sampah di tepi jalan. “Artinya masih banyak TPS-TPS ilegal,” tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini berfokus pada kesadaran masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Hal tersebut untuk mengubah budaya atau kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah sembarang, agar dapat membuang pada tempatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Diki Febrianto
Editor: Darmadi Sasongko