BOJONEGORO, Tugujatim.id – Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bojonegoro menyebut ada 8 atlet difabel yang dikirim dalam kejuaraan Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur 2021. Mereka membutuhkan waktu 1,5 bulan untuk melatih kemampuannya dalam cabang olahraga yang dilombakan hingga mampu meraih medali emas dan perak dalam ajang tersebut.
“Sebelum kami antarkan ke Pekan Paralimpik kemarin, para atlet difabel latihan seminggu 3-4 kali dan terus berulang selama 1,5 bulan,” ujar Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bojonegoro Suraji kepada Tugu Jatim Selasa (25/05/2021).
Pekan Pepaprov Jatim ini mulai dilaksanakan pada 20-24 Mei di Surabaya yang diikuti seluruh atlet difabel dari Jawa Timur mulai dari umur 14 tahun. Dalam ajang ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengirimkan 8 atlet dari cabang olahraga. Di antaranya, bulu tangkis, tenis meja, atletik, dan catur.
Menurut Suraji, para atlet tersebut diambil dari seluruh sekolah luar biasa (SLB) yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Mereka pun dilatih NPCI Bojonegoro yang bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Sementara ini, kami menyasar ke SLB dan sekolah reguler yang ada teman-teman difabel di Bojonegoro. Kemudian yang berpotensi untuk bisa mengikuti perlombaan tersebut selanjutnya dibina oleh struktural kepengurusan, dari sekolah masing-masing, dan ada juga dari klub yang di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI),” jelas Aji, panggilan akrabnya.
Di Bojonegoro, NPCI mulai diadakan sejak 2019 silam, hingga saat ini sudah tergabung 20 atlet dari seluruh SLB yang ada di Bojonegoro. Untuk bisa meningkatkan potensi prestasi difabel Bojonegoro, Aji berharap, ke depannya bisa menghasilkan lebih banyak atlet difabel dengan sejuta prestasi, terutama pada cabang olahraga.
“Kami berharap ke depannya kami bersama teman-teman difabel lainnya bisa mendapatkan tempat latihan yang berpusat sehingga tidak mencar-mencar, dan ke depannya semoga bisa menambah atlet lagi,” ujar Aji.