PASURUAN, Tugujatim.id – Ada sebanyak 16 tersangka kejahatan kasus curat, curas, curanmor, dan penyalahgunaan senjata tajam berhasil diamankan Polres Pasuruan Kota. Bahkan, belasan tersangka tersebut diamankan dalam Operasi Sikat Semeru 2022 yang digelar Polres Pasuruan Kota.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Raden Muhammad Jauhari menjelaskan, 16 tersangka kejahatan ditangkap dalam kurun waktu 12 hari sejak 19-30 September 2022.
“Selama 12 hari, kami memproses 16 tersangka,” ujar Jauhari saat konferensi pers pada Senin (03/10/2022).
Dia merinci dari 16 tersangka, 7 orang di antaranya terlibat kasus pencurian dengan pemberatan dan terjerat Pasal 363 KUHP. Sementara 3 tersangka lain ditangkap atas kasus pencurian dengan kekerasan dan terancam Pasal 365 KUHP.

Ada 5 tersangka pencurian sepeda motor (curanmor) dengan ancaman Pasal 363 KUHP. Terakhir, satu tersangka kejahatan yang ditangkap karena kepemilikan senjata tajam dan terjerat Pasal 2 Ayat (1) UU Darurat No 12 Tahun 1951.
Selain itu, belasan tersangka terungkap jika ada 3 orang yang merupakan residivis kasus pencurian sepeda motor.
“Sebagian residivis, sudah kami tahan dan proses kembangkan ke jaringan-jaringan tersangka,” ungkapnya.
Dari 16 tersangka yang didominasi pria tersebut, nampak seorang wanita yang turut digelandang petugas. Wanita berinisial N, warga Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, ini ditangkap karena diduga melakukan aksi pencurian.
“Perempuan itu terlibat kasus pencurian dengan menyasar kos dan tempat-tempat lain yang serupa,” jelas Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota AKP Bima Sakti Pria Laksana.
Bima menjelaskan, dia sudah berkali-kali tertangkap petugas karena dilaporkan atas kasus pencurian. Aksi dugaan pencurian yang dilakukan N bahkan beberapa kali sempat viral di media sosial karena terekam CCTV mencuri uang dan barang berharga di sejumlah pasar tradisional hingga toko-toko warga.
Namun, berkali-kali pula wanita itu dibebaskan karena kasus diselesaikan melalui mekanisme restorative justice.
“Terakhir dia mencuri HP di Nguling sehingga kami proses secara hukum. Sementara TKP ada 3, tapi untuk warga yang mengalami kejadian yang sama tersangka sama bisa untuk melapor ke Polres Pasuruan,” ujarnya.