Tugujatim.id – Kabar gembira bagi para pelaku wisata. Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini membuat pemerintah mulai melakukan uji coba membuka sejumlah sektor non esensial, salah satunya adalah pariwisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengumumkan 20 tempat wisata yang ikut uji coba pembukaan untuk wisatawan. Tempat ini siap menjalankan uji coba penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk 20 tempat wisata pada kabupaten atau kota PPKM level 3 di Pulau Jawa.
Lewat uji coba tersebut, dia berharap tempat wisata dan sentra ekonomi kreatif bisa dibuka kembali secara bertahap.
“Kami mulai mengujicobakan penerapan protokol kesehatan di berbagai destinasi wisata,” kata dia.
“Kita harapkan ini (dijadikan) sebagai pembelajaran dan uji coba agar destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif bisa dibuka lagi secara bertahap,” ujar Sandiaga, dikutip Tribunnews dari YouTube Kemenparekraf.
Berikut 20 tempat wisata yang dibuka saat PPKM di Pulau Jawa yang telah dirinci Kemparekraf:
- DKI Jakarta: Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah.
- Jawa Barat: Taman Safari Indonesia, Taman Bunga Nusantara, The Lodge Maribaya, Glamping Lake Rancabali, Kawah Putih, Jbound, dan Saung Mang Udjo.
- Jawa Tengah: Grand Maerakaca Taman Mini, TWC Borobudur, TWC Prambanan, dan Taman Satwa Taru Jurug.
- Yogyakarta: TWC Ratu Boko, Taman Pintar, dan Watu Lumbung Culture Resort.
- Jawa Timur: Taman Rekreasi Selecta, Jatim Park 2, Hawai Group, serta Maharani Zoo dan Gua.

Tetapi meski sudah mulai dibuka, ada sejumlah persyaratan dan peraturan ketat yang harus dipenuhi setiap tempat wisata. Pembukaan destinasi wisata ini pun akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan aspek kesehatan. Aspek kesehatan ini tidak hanya berfokus pada pengunjung tetapi juga pekerja maupun pengelola usaha di tempat wisata.
Direktur Manajemen Industri Kemparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menjelaskan beberapa aturan itu di antaranya, selama pelaksanaan uji coba pengunjung dibatasi untuk mereka yang di atas 12 tahun dan adanya panduan protokol kesehatan (prokes) berbasis cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), and environmental sustainability (ketahanan/ramah lingkungan) atau biasa disingkat CHSE.
Kemudian untuk wahana air yang ada di tempat wisata yang dilakukan uji coba pembukaan tidak diizinkan dibuka. Pengelola juga harus dapat menentukan titik krisis (pelanggaran prokes) untuk melaksanakan rekayasa administrasi dan teknis.
“Selain itu memiliki mekanisme pengawasan evaluasi dan pelaporan. Bagaimana kita melakukan pengawasan dapat dilakukan setiap hari terhadap tempat wisata yang diuji coba tersebut,” kata Hayun dalam keterangan resminya pada Jumat (10/9/2021).
Selain itu, aplikasi PeduliLindungi digunakan sebagai langkah untuk mengontrol pergerakan masyarakat. Pengelola pun diwajibkan untuk menyiapkan satgas dan berkoordinasi dengan satgas Covid-19 setempat.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemparekraf, Fadjar Hutomo, mengatakan uji coba penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi rencananya lebih dulu akan dilakukan di 20 tempat wisata yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Timur dan Yogyakarta yang telah memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan bersama antara Kemparekraf, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemkomarves) dan asosiasi.
“Upaya ini merupakan tindak lanjut dari Inmendagri mengenai PPKM level 4, 3, 2 di wilayah Jawa dan Bali di mana akan dilakukan uji coba pembukaan secara gradual untuk tempat wisata dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi,” ungkap Fadjar Hutomo dalam keterangannya pada Rabu (8/9/2021).
Fadjar menjelaskan, uji coba secara bertahap diawali dengan pembukaan mal, kemudian diperluas di nonmal, hotel, restoran, dan kafe di luar mal. Melalui kegiatan ini diharapkan pengelola destinasi wisata yang ditunjuk dalam uji coba benar-benar dapat memahami hal-hal teknis yang harus dipersiapkan. Seperti bagaimana mendapatkan QR Code untuk dapat dipindai pengunjung, serta penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.