Tugujatim.id – Kalian yang sempat aktif dalam berbagai organisasi di kampus, khususnya yang sudah menjadi aktivis pergerakan dan semacam itu, pasti sudah tidak asing dengan nama ‘Soe Hok Gie’. Salah satu tokoh revolusioner yang terlibat secara langsung dalam tragedi pelengseran Presiden Sukarno pada tahun 1960-an.
Ada salah satu catatan pribadi milik Gie yang begitu populer, diterbitkan menjadi buku. Judul buku itu ialah “Catatan Seorang Demonstran”. Di dalam catatan harian itu, ada banyak sekali kata-kata bijak yang bisa dipakai pembaca untuk merenungkan kembali berbagai gejolak dalam diri sendiri, masyarakat atau negara.
Berikut kata-kata bijak Soe Hok Gie yang sudah dirangkum Tugu Jatim:
1. Dunia itu seluas langkah kaki. Jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya.
2. Hanya ada dua pilihan: menjadi apatis atau mengikuti arus. Tapi, aku memilih untuk jadi manusia merdeka.
3. Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan.
4. Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.
5. Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.
6. Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.
7. Kebenaran cuma ada di langit dan dunia hanyalah palsu, palsu.
8. Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara aku terima ini semua melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu.
9. Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.
10. Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.
11. Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.
12. Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi.
13. Hidup adalah keberanian menghadapi tanda tanya.
14. Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan.
15. Yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.
16. Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.
17. Dunia ini adalah dunia yang aneh. Dunia yang hijau tapi lucu. Dunia yang kotor tapi indah. Mungkin karena itulah saya telah jatuh cinta dengan kehidupan.
18. Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian.
19. Apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. Kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta?
20. Bagi pemuda umumnya, revolusi berarti tantangan untuk mencari nilai-nilai baru.
Itulah 20 kata-kata bijak dari Soe Hok Gie yang begitu kaya akan pemikiran dan ketebalan idealisme. Puisi-puisi Soe Hok Gie sebetulnya juga bagus, apalagi puisinya yang berjudul “Cinta”.
Semoga kata-kata bijak yang ditulis Soe Hok Gie itu bisa membangkitkan kembali jiwa muda kita, jiwa yang penuh dengan idealisme dan kepedulian pada kaum tertindas. (Rangga Aji/gg)