JEPANG, Tugujatim.id – Apa sih yang tebersit di pikiran kamu kalau mendengar nama artis Jepang perempuan? Kamu kepincut kecantikan, pesona, atau kejujuran perempuan asal Jepang?
Tapi untuk sekarang kita akan membahas sudut pandang yang berbeda dan jarang dikupas yaitu nama artis Jepang perempuan yang karyanya dikenal sampai sekarang.
Ya, Jepang adalah negara kepulauan yang berada di Asia Timur. Sejarahnya penuh dengan pandangan yang unik serta mempunyai ciri khas tersendiri tentang budayanya. Sebab, terisolasi sebagai negara kepulauan kurun waktu yang lama membuat seni Jepang acap kali melahirkan pengalaman baru dan ide-ide segar bagi penikmatnya.
Di abad ini, seniman Jepang mulai menjadi kiblat karena selalu menyuguhkan karya seni yang kritis serta memadukan aspek sejarah di dalamnya. Walaupun dengan karya menakjubkan, tapi seniman Jepang belum banyak dikenal oleh dunia dengan semestinya.
Lantas inilah 4 nama artis Jepang perempuan yang karyanya dikenal luas hingga sekarang, namun daftarnya tidak begitu lengkap dan tak tersusun dengan urutan tertentu serta belum bisa mewakili keindahan dari Jepang. Hal ini adalah pencarian singkat tentang seni Jepang.
1. Mariko Mori
Mariko Mori lahir pada 21 Februari 1967. Dia adalah seniman multidisiplin Jepang. Dikenal lewat karyanya yang bernuansa masa depan dengan sentuhan hibridasinya serta Mariko tampilkan dalam berbagai bentuk dan rasa atas ketradisionalan Jepang. Karyanya selalu mendalami tema tentang transendensi, spiritualitas, dan teknologi.
Awal berkarya Mariko mengangkat sejarah antik dan budaya tradisional Jepang dengan sentuhan futuristiknya. Seperti cerita dewa, makhluk asing, robot, dan mesin terbang luar angkasa yang spektakuler. Semacam foto ciptaannya Play with Me (1994) menggambarkan seorang perempuan alien berteknologi tinggi yang sedang melaksanakan aktivitas.
Tidak luput juga Mariko pernah mendapatkan sambutan kehormatan dari Biennale Venesia atas karyanya Nirvana (1997). Yang mana Biennale Venesia adalah pergelaran budaya internasional yang dilangsungkan oleh Yayasan Biennale pada setiap tahun di Venesia, Italia.
Kemudian penghargaan oleh Yayasan Seni Budaya Jepang yang ke-8 sebagai seniman dan sarjana paling prospektif bidang seni kontemporer Jepang.
2. Yuko Mohri
Perempuan yang lahir pada 1980 di Kanagawa, Jepang, ini merupakan seniman instalasi yang meletakkan kembali barang-barang bekas hingga menjadi patung kinetik ala Yuko Mohri.
Karya buatannya dia fokuskan di pertemuan antar benda dan daya yang tidak terlihat seperti angin, magnet, gravitasi, dan cahaya hingga ekosistem menurut pandangan Yuko yang disandarkan pada unsur nonmanusia yang tidak terkendali dan tidak terjamah untuk mengutak-atiknya.
Salah satu pencapaian yang pernah dia peroleh ialah pemenang penghargaan 2020, Cité internationale des arts, Paris.
3. Yayoi Kusama
Orang yang ikonik dengan wig merahnya itu adalah salah satu seniman kontemporer perempuan terlaku di dunia. Yayoi Kusuma lahir pada 22 Maret 1929 di Matsumoto, Jepang.
Di usianya yang menginjak 95 tahun, Yayoi terus produktif dalam menuangkan ide-ide liarnya. Namun di balik tingginya etos kerja seorang Yayoi, ada trauma masa kecil dan ingatan buruk saat imajinasinya dicuri oleh teman-temannya hingga dia ingin mengakhiri hidup dan mengalami gangguan jiwa.
Baca Juga: Man United vs Liverpool: The Red Devils Bernasib Tragis, The Reds Curi Poin Penuh di Old Trafford
Kisah hidupnya yang menakjubkan dia tuangkan dalam film dokumenter yang berjudul Kusuma Infinity. Berbagai keluh dia sudah rasakan, mulai dari seniman perempuan yang dulu tidak dianggap hingga sekarang yang diapresiasi.
Banyak penghargaan yang Yayoi dapatkan, contohnya Praemium Imperiale (2006, 2010). Artinya adalah penghargaan budaya dunia dalam kenangan yang mulia Pangeran Takamatsu, diberikan oleh keluarga Kekaisaran Jepang untuk seni rupa internasional.
4. Uemura Shoen
Uemura Shoen lahir dengan nama asli Uemura Tsune di Shimigyo, Prefektur Kyoto, Jepang, pada 1875. Dia merupakan seniman perempuan Jepang paling terkenal karena berbagai lukisannya.
Perempuan yang meninggal pada 1949 atau di umur 74 tahun ini ialah seorang pelopor dalam seni lukis Jepang yang bergaya Bijinga (wanita cantik) dengan nuansa Nihonga (lukisan gaya Jepang).
Salah satu karyanya yang berjudul Keindahan Empat Musim dibeli oleh Adipati Connaught, Pangeran Arthur (putra Ratu Victoria Britania Raya) yang kala itu tengah singgah ke Jepang.
Diketahui Uemura adalah peraih penghargaan kebudayaan yang terhormat, dia perempuan pertama penerima penghargaan itu. Uemura lambang akan kesetaraan gender di Jepang, bahwa perempuan patut juga untuk dihargai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Muhammad Wahib Ali/Magang
Editor: Dwi Lindawati