MALANG, Tugujatim.id – Indonesia memang akhir-akhir ini diwarnai cukup banyak kasus perundungan atau bullying. Mirisnya, pelaku maupun korban dari kasus ini rata-rata didominasi anak sekolahan hingga yang beranjak dewasa. Lalu bagaimana cara didik anak agar tidak melakukan tindakan tak terpuji itu?
Menurut data dari Program for International Student Assessment (PISA) pada 2018, sebanyak 41% siswa di Indonesia melaporkan di-bully setidaknya beberapa kali dalam sebulan. Dalam data tersebut juga, Indonesia menempati urutan kelima dengan persentase kasus perundungan tertinggi setelah Filipina, Brunei Darussalam, Republik Dominika, dan Moroko.
Dalam upaya mencegah perundungan atau bullying, orang tua sudah pasti mengambil peranan penting di dalamnya. Agar terhindar dari perilaku tak baik tersebut, orang tua harus mengajarkan dan mendisiplinkan anaknya terhindar dari sifat menindas orang lain.
Dilansir dari Health Kids dan Unicef, ada 5 cara didik anak agar terhindar dari sifat dan mental pem-bully. Simak ya!
1. Jaga Sikap di Depan Anak
Sebelum mengajari anak, Anda harus menjaga perilaku diri sendiri. Pikirkan tentang bagaimana Anda berbicara di sekitar anak-anak dan bagaimana menangani konflik dan masalah.
Anak-anak yang hidup di dalam rumah yang penuh teriakan, panggilan tidak senonoh, ejekan, kritik, kemarahan, dan kekerasan fisik dari orang tua ataupun saudara kandung dapat mendorong mereka mencontoh hal serupa di lingkungan lain.
2. Beri Konsekuensi Tegas sejak Dini
Pastikan anak-anak Anda memahami bahwa tak akan menoleransi perundungan atau bullying di rumah atau di mana pun. Tetapkan konsekuensi tegas tanpa melibatkan kekerasan dan minta mereka mematuhinya untuk kebaikan.
Selain itu, beri contoh kasus jika anak Anda ketahuan menindas anak lain lewat pesan atau media sosial. Nantinya Anda akan menghentikan akses internet atau komputer dalam jangka waktu tertentu untuk mereka.
3. Ajari Perlakukan Orang Lain dengan Hormat
Cara didik anak dengan mengedukasi bahwa mengejek perbedaan yang ada di dunia seperti ras, agama, penampilan, kebutuhan khusus atau disabilitas, jenis kelamin, dan status ekonomi adalah hal yang salah. Cobalah untuk menanamkan rasa empati kepada mereka yang berbeda. Pertimbangkan untuk melibatkan anak Anda ke dalam kelompok komunitas di mana mereka dapat berinteraksi dengan anak-anak yang berbeda.
4. Tanamkan Perilaku Baik
Menanamkan pikiran positif pada anak bisa lebih kuat daripada mendisiplinkan secara negatif. Ajari mereka untuk terus berbuat baik.
Ketika mereka menangani situasi dengan cara yang positif, beri perhatian akan hal itu dan pujilah mereka. Selain itu, cobalah pahami secara mendalam alasan di balik perilaku anak Anda.
Anak-anak pada dasarnya belum bisa mengelola emosi kuat seperti kemarahan, frustrasi atau rasa tidak aman. Mereka juga belum belajar cara kooperatif untuk mengatasi konflik dan memahami perbedaan. Karena itu, observasilah perilaku dan pandu mereka agar nantinya dapat mengontrol semua itu dengan benar.
5. Ajari Berempati Tinggi
Sedari dini, ajarkanlah anak-anak Anda untuk “menempatkan diri di sepatu orang lain” atau menempatkan diri di posisi orang lain. Minta mereka membayangkan skenario ketika mereka yang dirundung dan disakiti, juga minta respons bagaimana mereka akan bereaksi.
Dengan bertukar pikiran seperti ini, nantinya anak akan lebih mudah merenungi kemungkinan skenario masa depan dan belajar untuk lebih memikirkan perasaan orang lain.
Itulah 5 cara didik anak agar jauh dari sifat pem-bully. Segala bentuk perundungan, bullying, ataupun penindasan bukanlah hal yang patut dibanggakan dan harus dicegah. Mengedukasi anak mengenai isu ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi kasus perundungan di masa yang akan datang. Semoga bermanfaat!
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim