MALANG, Tugujatim.id – Paramedis memang mengemban tugas yang sangat mulia dengan menyelamatkan nyawa manusia. Jasa mereka sangat dibutuhkan apalagi di saat-saat krusial seperti krisis perang, pandemi, dan bencana alam. Seringkali para pembuat film tergerak untuk menggambarkan perjuangan paramedis yang tak mengenal lelah dan pada akhirnya mengajarkan nilai kemanusiaan tinggi pada penonton.
Karena itu, Tugu Jatim bakal merekomendasikan 5 tontonan terbaik tentang perjuangan paramedis di tengah krisis dan bencana, dijamin dapat membuat Anda trenyuh. Simak, yuk!
1. Living in Emergency: Stories of Doctors Without Borders (2008)
Living in Emergency: Stories of Doctors Without Borders adalah sebuah dokumenter garapan sutradara Mark N. Hopkins yang rilis pada 2008. Cerita dari dokumenter ini mengikuti empat relawan Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas; Chris Brasher, Davinder Grill, Tom Krueger, dan Chiara Lepora yang bersedia memberikan layanan medis darurat di lokasi paling dilanda krisis di dunia, yaitu zona perang Liberia dan Kongo.
Kondisi ekstrem yang mesti mereka tangani seperti persediaan medis terbatas, teknik yang masih primitif, bermacam-macam penyakit, dan situasi perang membuat siapa saja trenyuh melihat perjuangan tulus keempat Dokter Lintas Batas.
Tak hanya sampai situ, dengan tingkat pengalaman berbeda, setiap relawan harus menemukan caranya sendiri menghadapi tantangan, pilihan yang sulit, juga batas idealisme mereka selama 6 bulan di sana.
Dokumenter ini berhasil memenangkan Cinequest San Jose Film Festival untuk kategori Documentary Feature pada 2009. Bahkan, dokumenter ini meraih rating 7,9/10 di IMDb, situs kritik film paling terkenal di dunia IMDB. Wah, patut ditonton, nih!
2. The First Wave (2021)
Film dokumenter yang dirilis pada 26 November 2021, The First Wave, mengajak penonton melihat kisah perjuangan paramedis di masa-masa terkelam saat gelombang pertama Covid-19 menyerang di Pusat Layanan Kesehatan Long Island Jewish di New York. Sutradara Matthew Heineman diketahui tinggal selama 4 bulan di sana, mendokumentasikan saat-saat terburuk pada masa itu.
Film dokumenter ini menyoroti bagaimana perjuangan petugas medis yang berada di garis terdepan mencoba menyelamatkan nyawa pasien Covid-19. Meski dihadapkan dengan kematian di mana-mana, pengumuman keadaan darurat kritis “kode biru”, bahkan ancaman terkontaminasi virus, petugas medis harus terus melangkah ke krisis selanjutnya.
Penonton akan dibuat tersentuh dengan dedikasi petugas medis. Meski mereka kelelahan dan takut, mereka tetap mengutamakan kehidupan manusia, memegang tangan pasien yang sekarat, dan dengan lembut membelai wajah mereka.
Tak hanya itu, The First Wave juga menyinggung efek pandemi pada etnis minoritas dan mengingatkan warga untuk tidak menyepelekan pandemi. Film dokumenter ini telah memenangkan 6 penghargaan untuk kategori seperti penghargaan dokumenter terbaik, produksi dokumenter luar biasa, dan sutradara terbaik. Situs IMDB memberi nilai 6,9/10 untuk dokumenter luar biasa ini.
3. Five Days at Memorial (2022)
Selanjutnya, ada Five Days at Memorial yang disutradarai, diproduseri, dan ditulis oleh John Ridley ini telah mulai mengudara mulai 12 Agustus 2022 dan masih on going. John Ridley menggandeng Vera Farmiga (The Conjuring) sebagai pemeran utama. Aktor-aktor seperti Cherry Jones, Cornelius Smith, Robert Pine, Adepero Oduye, dan lainnya pun turut menghiasi series ini.
Five Days at Memorial merupakan series yang diangkat dari kisah nyata pada 2005, yaitu dokter dan perawat di unit perawatan intensif di Pusat Medis Memorial di New Orleans yang berjuang merawat pasien saat Badai Katrina mengamuk di Amerika Serikat. Alhasil, tanggul sungai jebol, mengakibatkan banjir menggenangi hampir seluruh kota, memangkas aliran listrik yang sangat penting bagi alat penunjang hidup pasien selama 5 hari. Tak hanya pasien, staf rumah sakit juga harus merawat pengungsi setempat yang bernaung di rumah sakit itu.
Tidak sampai situ, berbagai rintangan seperti kurangnya sanitasi, kehabisan makanan, listrik mati, dan cuaca panas yang muncul pasca badai seakan memanggang pasien dan staf rumah sakit. Cuaca panas yang mencapai 43 derajat Celcius itu mengakibatkan mereka dehidrasi dan terserang sengatan panas.
Namun, dokter dan perawat tetap mengutamakan pasien, mereka dengan sabar mengipasi, menemani, dan memberi minum kepada pasien. Selain itu, Anda akan terbawa emosi melihat bagaimana staf rumah sakit berusaha mati-matian menyelamatkan pasien dan diri sendiri di tengah minimnya bantuan pemerintah. Series ini menerima rating 8.2/10 dari IMDB, dijamin bakal suka!
4. D-Day (2015)
Beralih ke Negeri Ginseng, D-Day adalah drama Korea Selatan yang digarap oleh Sutradara Jang Yongwoo yang rilis 18 September 2015. Drama ini dibintangi oleh Kim Youngkwang, Jung Somin, Ha Seokjin, Lee Sungyeol Infinite, dan lain-lainnya. Diketahui, D-Day merupakan drama Korea produksi JTBC pertama yang bertemakan medis dengan unsur bencana di dalamnya.
D-Day bercerita tentang gempa magnitudo 6,5 skala richter meluluhlantakan Kota Seoul karena bangunan-bangunan di sana hanya dibangun untuk menahan gempa dengan kekuatan 4,0 skala Richter. Alhasil, kehancuran dan korban berjatuhan di mana-mana, mengharuskan Lee Haesung (Kim Youngkwang), Jung Ddolmi (Jung Somin), Han Woojin (Ha Seokjin), dan rekan sesama petugas medis berjuang menyelamatkan orang-orang.
Drama ini akan membawa penonton pada kisah dedikasi bukan hanya petugas medis, tapi juga tim SAR dan pasien yang memiliki rasa kemanusiaan tinggi. Anda juga dibuat geregetan dengan beragam karakter, mulai dari si pahlawan pemberani hingga orang-orang egois yang tenggelam pada ketakutan irasional mereka.
Drama ini juga mengangkat isu kesenjangan sosial, di mana rumah sakit swasta di cerita ini hanya menampung orang kaya dengan asuransi dan uang, sedangkan rumah sakit yang hampir runtuh untuk orang kekurangan. D-Day mendapat perolehan rating 7,7/10 dari IMDB dan sangat patut ditonton di kala senggang!
5. Descendants of the Sun (2016)
Siapa yang tidak tahu drama hits satu ini? Drama ini disutradarai Lee Eungbok dan ditulis oleh penulis naskah terkenal, Kim Eunsook (Secret Garden, The Heirs, Goblin, Mr. Sunshine). Dibintangi oleh Song Joongki, Song Hyekyo, Jin Goo, dan Kim Jiwon, drama yang rilis 24 Februari 2016 ini tidak hanya menyorot kisah romantis klise, namun juga pengabdian petugas paramedis dan tentara ke daerah konflik perang.
Kisah berpusat pada Kang Moyeon (Song Hyekyo), seorang dokter cantik yang dikirim ke negara yang dilanda konflik di Urk bersama tim medis lainnya. Di sisi lain, ada Yoo Shijin (Song Joongki), seorang kapten pasukan tentara yang bertugas menjaga perdamaian Korea Selatan di Urk.
Penonton akan diajak menyelami lebih dalam tanggung jawab profesi dokter relawan dan tentara di saat-saat genting seperti operasi penyelamatan saat gempa bumi, menghadapi penyakit epidemi, bahkan perdagangan manusia dan senjata terlarang. Di sana, para petugas medis dan tentara juga akan memperlihatkan perbedaan etnis tidak menjadi pembatas untuk menyelamatkan nyawa sesama, dijamin membuat Anda trenyuh dengan dedikasi mereka.
Tak sampai situ, penonton akan disajikan pengetahuan baru tentang dunia medis seperti operasi darurat di tengah bencana, 4 pita kode khusus tanggap darurat korban bencana alam, dan istilah-istilah kedokteran. Selain itu, drama Korea ini telah menyabet total 19 penghargaan dari berbagai ajang terkenal, diadaptasi menjadi drama oleh 3 negara; Cina, Filipina, dan Vietnam, serta dibeli dan diterjemahkan 32 negara. IMDB memberi rating 8,3/10 untuk drama terkenal ini, lho. Yakin masih tidak mau tambahkan ke watchlist?
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim