Tugujatim.id – Kemacetan selalu menjadi masalah utama para wisatawan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pasalnya, liburan akhir tahun jadi momen yang ditunggu-tunggu banyak orang.
Wisatawan dari berbagai daerah berbondong-bondong berpergian dengan tujuan sama, melepas penat. Tak jarang, para wisatawan saling bersaing untuk jadi yang terawal sampai di destinasi wisata.
Walhasil, potensi kemacetan pun semakin tinggi, termasuk potensi kecelakaan akibat kelelahan dalam perjalanan. Oleh karenanya, bagi anda yang ingin pergi berwisata di libur panjang Nataru, bisa mempertimbangkan lima tips untuk menghindari macet berikut ini:
1. Pantau Live Streaming CCTV dari Kemenhub
Untuk anda yang bingung memilih jalan untuk menghindari macet, barangkali ini bisa jadi solusi jitu.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki layanan situs RTTMC atau Road Transport and Traffict Management Center. Situs ini menyediakan layanan live streaming kondisi lalu lintas terkini dari rekaman yang kamera CCTV di sejumlah ruas jalan.
Meskipun begitu, memang belum semua ruas jalan di Indonesia sudah terpantau CCTV milik Kemenhub.
Hingga saat ini sudah terkoneksi lebih dari 30 titik lokasi CCTV yang terpasang di ruas jalan yang titik rawan kemacetan.
Untuk mengakses layanan live streaming CCTV ini, anda bisa mengklik tautan http://rttmc.dephup.go.id/rttmc/livecctv. Di tampilan layar utama situs, pilih menu tayangan langsung CCTV dan nama jalan pada lokasi tertentu.
2. Amati Pergerakan Kepadatan Lewat Aplikasi Navigasi
Dikala kemacetan terjadi di ruas-ruas jalan utama, aplikasi navigasi bisa jadi jalan keluar terbaik. Anda bisa memanfaatkan aplikasi navigasi berbasis internet seperti Google Maps atau Waze.
Selain menunjukkan pemetaan jalan, aplikasi navigasi ini bisa menggambarkan suasana kondisi kemacetan terkini dan tercepat.
Misalnya saja untuk Google, titik kemacetan disimbolkan dengan warna merah pada ruas jalan.
Aplikasi ini bahkan juga menyajikan kondisi terbaru terkait adanya kecelakaan ataupun penutupan jalan akibat proyek perbaikan. Dengan begitu, anda dapat memilih rute jalan yang lengang untuk menghindari kepadatan kendaraan.
3. Jangan Bepergian di Jam-jam Sibuk
Solusi lain untuk menghindari macet adalah dengan mengatur waktu keberangkatan. Kepadatan kendaraan acapkali terjadi akibat banyak orang yang berangkat bersamaan di jam-jam sibuk. Biasanya, jam-jam sibuk berkisar pagi hari antara pukul 07.00-09.00. Sementara sore hari biasanya mulai pukul 15.00-16.00.
Apabila anda berencana untuk berpergian ke destinasi wisata yang cukup jauh, alangkah baiknya bila berangkat lebih awal atau lebih akhir dari jam-jam sibuk di atas. Anda bisa mencoba pergi lebih pagi sekitar pukul 05.00 atau agak siang mendekati jam istirahat pukul 11.00.
Apabila sore anda bisa berangkat lebih akhir, dengan catatan memperkirakan terlebih dahulu waktu kedatangan di lokasi dan mencari penginapan terlebih dahulu.
4. Berpergian dengan Transportasi Umum atau Transportasi Online
Salah satu pemicu kemacetan adalah tidak seimbangnya antara kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan yang melintas. Apalagi ketika banyak wisatawan yang berpergian menggunakan moda transportasi pribadi. Olen karenanya, moda transportasi umum bisa jadi pertimbangan, seperti kereta api atau travel.
Di kota-kota besar bahkan biasanya sudah tersedia layanan transportasi umum dalam kota yang efisien dan harga terjangkau.
Selain itu, di era kemajuan teknologi ini, banyak tersedia layanan moda transportasi online di hampir setiap kota.
Dengan opsi ini, anda juga tidak perlu susah-susah menguras tenaga dan pikiran selama perjalanan.
Anda bersama keluarga juga bisa berpergian dengan lebih santai sambil melihat-lihat pemandangan sekitar.
5. Cari Destinasi Wisata yang Anti Mainstream
Solusi terakhir untuk anda yang ingin berwisata tanpa pusing terjebak kemacetan adalah dengan selektif memilih tujuan wisata. Destinasi wisata yang populer acapkali jadi jujukan para pelancong dari berbagai daerah yang berbeda. Untuk itu, anda bisa mulai mempertimbangkan mencari destinasi wisata yang anti meinstream. Tidak banyak orang tahu atau sedikit peminatnya.
Anda tidak perlu lagi bersaing dengan ratusan bahkan ribuan orang yang ingin mengunjungi wisata yang populer. Perjalanan anda pun bisa lebih tenang dan nyaman tanpa harus tergesa-gesa.
Referensi wisata anti mainstream ini bisa anda cari melalui media sosial. Anda bisa mencoba mengikuti akun media sosial wisatawan lokal atau travelblogger. Unggahan-unggahan tentang ulasan mereka bisa jadi memberikan wawasan baru tentang destinasi wisata yang unik bahkan bisa jadi belum banyak orang ketahui.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti