MOJOKERTO, Tugujatim.id – Sebuah desa di Kabupaten Mojokerto yaitu Kweden Kembar mempunyai cara unik untuk mengedukasi warganya tentang alat kontrasepsi. Edukasi sekaligus sarana sosialisasi tersebut berupa penamaan jalan desa menggunakan ragam alat kontrasepsi.
Seperti terlihat pada Dusun Bungkem yang diberi nama Jalan Metode Operasi Wanita (MOW). Kemudian terdapat plang jalan bertuliskan Jl Kondom di Dusun Kweden Kulon. Sementara itu, plang jalan bertuliskan Jl Pil KB terpantau berada di Dusun Kweden Wetan.
Melansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, alat kontrasepsi terdiri dari dua jenis, yaitu kontrasepsi hormonal dan kontrasepsi non hormonal. Alat kontrasepsi yang mengandung hormonal yaitu pil kombinasi (progesterone dan estrogen) yang harus diminum setiap hari.
Selain itu, ada pula suntik progesterone yang disuntikan setiap 3 bulan. Kemudian alat yang mengandung progesterone yang disisipkan di bawah kulit yang masuk kategori alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) termasuk susuk atau implan.
Sedangkan alat kontrasepsi yang tidak mengandung hormonal di antaranya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau Intra Uterine Device (IUD) serta kondom.
Urusan kontrasepsi sebenarnya bukan urusan wanita saja. Peran dari pria tidak kalah penting seperti wanita. Untuk pria terdapat dua variasi alat kontrasepsi yang bisa digunakan yaitu kondom dan metode operasi pria (MOP). Dalam kata lain, MOP juga disebut dengan istilah sterilisasi atau vasektomi.
Sementara melansir dari situs Halodoc memberikan rekomendasi alat kontrasepsi yang aman digunakan. Terdapat enam alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk membantu perencanaan keluarga berencana. Keenam alat ini yaitu:
1. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi ini mengandung kombinasi dari estrogen dan progesteron yang diberikan melalui cara disuntikkan ke pantat atau lengan atas wanita.
2. Kontrasepsi Implan
Kontrasepsi jenis ini berbentuk batang fleksibel yang berukuran sekitar 4 inci. Alat ini ditanamkan pada lengan bagian atas oleh tenaga kesehatan profesional.
3. IUD (Intrauterine Device)
Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim wanita untuk mencegah sperma membuahi sel telur. Alat ini menawarkan perlindungan dalam jangka waktu panjang.
4. Pil KB
Alat kontrasepsi berbentuk pil ini dianjurkan diminum setiap hari dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, dapat pula diselingi dengan jeda singkat lalu ulangi lagi minum pil seperti biasa.
5. Diafragma
Alat kontrasepsi ini menjadi alat tertua yang digunakan untuk mengatur perencanaan keluarga berencana. Alat ini bisa dipasang tepat sebelum berhubungan badan dan dilepas setelahnya.
6. Kondom
Alat kontrasepsi ini paling umum digunakan untuk mengatur kehamilan oleh sebagian besar pasangan suami istri.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati