MALANG, Tugujatim.id – Setidaknya ada tujuh alasan seorang individu melakukan self-harm. Hal itu disampaikan Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Nikmah Puspitasari MPsi Psikolog dalam talk show bertajuk “First Aid of Self Harm”, pada Rabu (29/11/2023).
“Sebenernya tidak ada rumus pasti tentang penyebab sef-harm, akan tetapi kurang lebih ada tujuh poin yang sebagian besar mengalami,” kata perempuan yang juga akrab disapa Pipit itu.
Alasan pertama yaitu adanya rasa kehampaan, kesedihan yang mendalam, ketakutan dan kebencian. Kedua, mengurangi emosi negatif seperti ketegangan kecemasan mendalam pada diri sendiri. Ketiga, menghukum diri sendiri sebagai rasa bersalah. Keempat, mendapat kelegaan. Kelima, Keinginan yang berulang atau kecanduan. Keenam, adanya problem interperseonal seperti malu, takut membebani orang lain. Ketujuh, merasa self-harm adalah jalan keluar terbaik.

“Dampaknya, akan terjadi tekanan dan gangguan yang signifikan pada fungsi interpersonal, akademik, dan berkurangnya minat pada hal yang penting lainnya yang sebelumnya menjadi rutinitas atau hobi,” terangnya.
Dosen mata kuliah Psikologi Klinis ini menambahkan, secara harfiah dijelaskan bahwa self harm merupakan perilaku yang secara sengaja dilakukan individu untuk menyakiti diri sendiri. Biasanya individu tersebut dalam keadaan yang sadar. Tujuannya agar menimbulkan luka pada tubuhnya dan bisa dalam bentuk luka ringan sampai sedang.
Berdasarkan hasil penelitian, lanjutnya, ditemukan banyak terjadi pada periode remaja awal di usia 12-13 tahun kemudian akan berlanjut pada periode remaja akhir. Di mana perilaku ini juga cenderung menurun pada usia dewasa. Akan tetapi, pada fenomena tertentu bisa dijumpai pada anak usia akhir.

“Perlu diingat dalam NSSI, bahwa pada self-harm, si individu tidak ada niatan untuk bunuh diri. Masalahnya, kalau tidak segera ditangani bisa menimbulkan dampak yang lebih serius karena kita nggak mengerti area sensitif mana yang digores. Siapa tahu ada alat yang membahayakan nyawa individu tersebut,” sambungnya.
Pola self-harm, lanjut Pipit, adanya rasa duka atau sedih dan malu yang mendalam. Setelahnya, muncul ledakan emosional yang menimbulkan tanda panik, dan self-harm dimaklumi sebagai jalan keluar.
“Rata-rata, mereka merasa sedikit lebih lega setelah melakukan self-harm. Padahal sesungguhnya itu pola yang tidak sesuai dengan perilaku,” tambah dia.
Ia menghimbau, jika ada yang melihat seseorang sedang melakukan self-harm untuk segera diberikan pertolongan pertama. Paling tidak dirawat dulu atau diarahkan harus ke mana. Termasuk, tidak melakukan self-diagnosis atau menjustifikasi keadaan individu, namun meminta bantuan tenaga ahli medis untuk mendiagnosis gejala kesehatan yang dialami.
Lebih jauh, UM juga memiliki Pusat Bimbingan Konseling, Karier, dan Kewirausahaan (PBK3). Salah satunya Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) yang berperan sebagai institutional supporting system yang berfungsi memberi layanan bimbingan dan konseling bagi civitas akademika.
“Jadi bagi teman-teman mahasiswa bisa konseling. Di situ ada peer-conselor, ada dosen conselor juga, silahkan dipilih. Kalau tidak ingin dengan dosen bisa dengan teman sebaya. Permasalahan psikologi apapun akan kami bantu fasilitasi,” tukas konselor di PBK3 itu.
Diketahui, Fakultas Pendidikan Psikologi UM turut menghadirkan talk show dalam Seminar Nasional dan Pameran Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dihelat dua hari pada 28 dan 29 November 2024.
Diinisisi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UM, kegiatan ini melibatkan sivitas akademika dan mengundang masyarakat umum.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti