7 Permainan Tradisional Alternatif Selain Lato-lato

lato tugu jatim
Ilustrasi permainan gasing. Foto: pixabay

Tugujatim.id – Permainan lato-lato sedang naik daun. Mulai anak kecil hingga orang tua ikut memainkannya. Bahkan, tidak sedikit instansi atau lembaga membuat lomba lato-lato. Selain lato-lato, ternyata masih banyak ragam permainan tradisional yang bisa dimainkan. Berikut ulasannya.

1. Kelereng

Kelereng adalah permainan yang sederhana. Cara mainnya dengan menyentil kelereng yang kita punya agar terkena target kelereng lawan. Jika berhasil mengenai, maka kelereng target bisa kita miliki.

Sekarang memang sudah jarang dijumpai penjual kelereng. Bila Anda masih punya kelereng, sudah saatnya Anda mainkan bersama kerabat terdekat Anda.

2. Main Lompat Karet

Beberapa orang menyebutnya permainan karetan. Permainan ini membutuhkan tali karet yang disambung satu per satu hingga sesuai dengan panjang yang diinginkan. Setelah itu, tali karet yang sudah jadi ditaruh di bawah kaki untuk dilompati hingga tali ditaruh di atas kepala.

Permainan tali karet ini biasanya dimainkan tiga orang atau lebih. Bila tidak ada yang memegang tali karet, biasanya tiang atau pohon menjadi obyek yang diikat.

3. Gasing

Ada yang menyebutnya gangsing, gasing, atau kekean. Umumnya permainan ini dimainkan oleh anak laki-laki. Gasing terbuat dari kayu dan memiliki pentolan di atasnya, berbentuk seperti bawang.

Cara mainnya, lilitkan tali pada pentolan gasing lalu lemparkan sekuat-kuatnya ke arena permainan. Gasing yang dapat berputar paling lama keluar sebagai pemenang.

4. Egrang

Permainan egrang terbuat dari bambu dan terdapat pijakan kaki di bawahnya. Tinggi egrang bervariasi, umumnya sekitar 150 cm.

Permainan egrang ini bertujuan untuk melatih keseimbangan. Namun perlu pengawasan orang dewasa bila dimainkan oleh anak-anak.

5. Engklek

Permainan ini dimainkan pada tanah atau bidang datar yang digambar dengan motif kotak-kotak. Pemain akan melempar batu atau kereweng (pecahan genteng) ke salah satu bidang gambar lalu melompatinya dari satu kotak ke kotak lainnya dengan satu kaki.

Permainan ini dapat dimainkan sendirian, namun akan lebih mengasyikkan bila dimainkan dengan beberapa orang.

6. Ketapel

Permainan ketapel bisa dibilang permainan tradisonal multifungsi. Selain digunakan sebagai permainan, ketapel juga bisa digunakan sebagai alat berburu buah mangga, rambutan, dan lainnya. Tapi, jangan digunakan untuk berburu ke kebun tetangga lho, ya.

Ketapel umumnya terbuat dari kayu yang dipotong menyerupai huruf Y. Bagian atas dari kayu huruf Y itu diikat dengan karet, lalu di tengahnya diikat kulit sebagai tempat untuk obyek lemparan seperti batu atau kerikil.

7. Bola bekel

Permainan bola bekel ini dimainkan menggunakan bola karet dan tujuh biji bekel. Biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Namun tidak sedikit anak laki-laki yang ikut memainkannya. Permainan ini dimainkan secara perorangan.

Permainan diawali dengan melambungkan bola karet dibarengi dengan menebar biji bekel. Selanjutnya, bola dilambungkan lagi sambil memainkan biji bekel sesuai tingkatannya.

Bila ada pemain yang tidak mampu meraih biji bekel atau tidak mampu menangkap bola karet, pemain tersebut akan dianggap gugur lalu digantikan oleh pemain lain yang sudah menunggu.