SMK di Bojonegoro Boleh Belajar Tatap Muka, Syarat 25 Persen Siswa per Kelas

Redaksi

NewsPendidikan

Pihak Dinas Pendidikan Bojonegoro menyatakan bahwa sekolah tatap muka diperbolehkan dengan syarat kuota hanya 25 persen. (Foto : Mila Arinda/Tugu Jatim)

BOJONEGORO, Tugujatim.id – Kepala Seksi (Kasi) SMK Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Bojonegoro-Tuban menyebut siswa SMK di Bojonegoro diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka dengan syarat hanya ada 25 persen siswa per kelas.

“Karena perpanjangan PPKM Mikro, sedangkan SMK terutama praktik alat-alat berat itu tidak memungkinkan dilakukan daring, kami putuskan khusus SMK bisa melaksanakan tatap muka,” ujar Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Bojonegoro-Tuban, Lena saat ditemui Tugu Jatim, Senin (22/02/2021).

Keputusan tersebut bukan tanpa alasan, menurut Lena, banyak kepala sekolah yang konsultasi masalah praktik pembelajaran mengalami banyak kendala jika dilakukan secara daring.

“Banyak sekali kepala sekolah yang konsultasi ke kami, kalau SMK terutama praktik menyangkut alat-alat berat itu membutuhkan tatap muka, sehingga boleh tatap muka asalkan hanya 25% siswa perkelas, terutama yang praktik,” tambahnya.

Memang menurut Lena, bahwa sebelum diberlakukan PPKM Mikro, dari awal adanya pandemi Covid-19 ini siswa SMK di Bojonegoro masih bisa melakukan pembelajaran tatap muka dengan syarat 50% siswa per kelas, hal tersebut sesuai Peraturan SKB 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran TA 2020-2021.

“Sebelumnya Bojonegoro tidak termasuk 17 wilayah yang diharuskan menerapkan PPKM, sehingga masih bisa melakukan tatap muka per kelas sebanyak 50%, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.

“Kemudain keluar lagi SE bahwa Bojonegoro masuk dalam wilayah PPKM sehingga pembelajaran full daring, dan saat ini juga ada perpanjangan PPKM mikro, banyak kepala sekolah yang konsultasi kepada kami, sehingga kegitan pembelajaran saat ini bisa dilakukan secara tatap muka kembali dengan penerapan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah siswa,” pungkasnya. (Mila Arinda/gg)

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...