TUBAN, Tugujatim.id – Ahmad Ulul Albab alias AL alias Zaid alias Abad alias Abu Harist, terpidana kasus terorisme, itu akhirnya bisa merasakan udara bebas setelah menjalani hukuman selama 5,6 tahun di Lapas Kelas II B Tuban, Senin (30/01/2023). Pemuda berusia 27 tahun asal Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, tersebut mendapatkan kesempatan bebas bersyarat.
Selama menjalani hukuman, Ulul Albab juga telah mendapatkan program pembinaan berupa deradikalisasi. Setelah seluruh berkas administrasi dilengkapi, napi teroris tersebut langsung diserahkan kepada pihak keluarga yang telah siap menjemput di lapas.
“Pembebasan bersyarat ini sudah menerima rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus (Densus) 88,” ucap Kepala Lapas Kelas II B Tuban Siswarno.
Kalapas asal Bumi Wali ini menuturkan, sebelumnya Lapas Kelas II B Tuban menerima pindahan dari rumah tahanan Depok. Ulul Albab telah memenuhi persyaratan administratif maupun substantif. Selain itu, yang bersangkutan juga usai menjalani dua pertiga masa pidana, berkelakuan baik, mengikuti program pembinaan, sudah mengalami penurunan risiko serta syarat khusus yaitu mengikuti program deradikalisasi.

“Setelah keluar dari Lapas Tuban, napiter tersebut statusnya beralih menjadi klien Lapas Bojonegoro dengan batas akhir bimbingannya sampai 11 Oktober 2025,” katanya.
Sementara itu, Ahmad Ulul Albab meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia. Dia juga mengaku salah karena ikut dengan jaringan terlarang serta menegaskan tidak setuju dengan adanya radikalisme di Indonesia. Setelah bebas, Ulul Albab mengaku akan membuat usaha dan menikah.
“Saya minta maaf kepada seluruh warga Indonesia. Walaupun saya tidak pernah setuju dengan adanya radikalisme yang ada di Indonesia, tapi saya mengakui salah karena jaringannya salah,” ungkapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Ulul Albab telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana terorisme. Majelis menjatuhkan pidana selama 5 tahun dan 6 bulan penjara. Putusan tersebut tertanggal 27 April 2020.