Tugujatim.id – Isra Miraj Merupakan peristiwa yang maha dahsyat bagi umat Islam. Di mana perjalanan yang dialami langsung baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsa (Palestina) hingga menembus langit ketujuh atau ke Sidratul Muntaha.
Hebatnya, kejadian itu, dilewati oleh Rasulullah SAW hanya semalam saja dengan menunggangi buroq (hewan yang diambilkan langsung dari Surga) bersama malaikat Jibril di malam 27 Rajab di tahun ke delapan kenabian.
Bagi sebagian masyarakat jahaliyyah kala itu mempercayainya. Bahkan mencibir Nabi Muhammad berhalusinasi. Sebab pada tahun itu juga, Nabi ditinggal wafat dua orang yang sangat dicintainya, yakni istrinya Sayyidah Khadijah, dan paman yang selalu melindunginya Abu Thalib. Maka pada tahun itu disebut Ammul Huzn (tahun kesedihan).
Namun, tidak bagi sahabat Abu Bakar Ash Shiqqiq. Dia merupakan orang pertama yang mengimani dan meyakini perjalanan suci Isra Miraj yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Karena itu, Abu Bakar diberi gelar Ash Shiddiq orang yang dipercaya.
Sampai perjalanan tersebut diabadikan dalam Al-quran Surat Al-Isra’ ayat 1
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Dalam Tafsir Jalalaen karya Jalaluddin Al Mahalli, dijelaskan bahwa Dia (Allah) melimpahkan nikmat-Nya kepadanya dengan memperjalankannya di suatu malam; di dalam perjalanan itu antara lain Nabi SAW sempat berkumpul dengan para nabi; naik ke langit; melihat keajaiban-keajaiban alam malakut dan bermunajat langsung dengan Allah SWT.
Hikmah yang bisa kita Ambil dari sejarah Isra Miraj adalah : Orang yang sukses harus menempuh perjuangan yang keras. Rasulullah SAW di israkan dan dimi’rajkan Allah SWT setelah mendapatkan kesedihan yang luar biasa. Nabi ditinggal wafat oleh orang-orang yang dicintainya. Jadi perjuangan juga diperlukan pengorbanan, untuk mencapai itu semua. (Mochamad Abdurrochim/gg)