PPKM Tahap 3, Pemkot Malang Bakal Laksanakan Simulasi Belajar di Sekolah

Redaksi

News

Wali Kota Malang Sutiaji bakal mulai sekolah tatap muka pada PPKM tahap 3. (Foto:Feni Yusnia/Tugu Jatim)
Wali Kota Malang Sutiaji bakal mulai sekolah tatap muka pada PPKM tahap 3. (Foto:Feni Yusnia/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bakal melakukan simulasi sekolah tatap muka secara langsung saat perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro tahap 3. Kebijakan itu dibuat karena saat ini Kota Malang sudah berada pada zona kuning Covid-19.

Hal ini juga dilatarbelakangi hasil evaluasi PPKM mikro yang sejauh ini dinilai efektif menekan kasus penyebaran Covid-19. Selain itu, juga meningkatkan kesembuhan pasien serta menekan angka kematian akibat Covid-19.

Menurut Wali Kota Malang Sutiaji, sekolah tatap muka langsung tersebut akan mulai diberlakukan untuk sekolah tingkat dasar.

“Harapannya, ke depan sekolah tatap muka langsung sudah bisa berjalan seiring dengan terus dilakukan vaksinasi,” katanya.

Simulasi tersebut terkait dengan skema penerapan protokol kesehatan (prokes). Mulai dari kewajiban menggunakan masker, menjaga jarak, serta adanya tempat cuci tangan. Juga penerapan 6M sesuai arahan dari pusat.

Disinggung soal arahan sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang menyatakan perguruan tinggi atau kampus diizinkan buka pada Juli 2021. Sutiaji menyebut bahwa prosedurnya tidak jauh berbeda dengan persiapan sekolah tatap muka.

Proses perkuliahan secara tatap muka diperbolehkan buka setelah dilakukan simulasi dan adanya penerapan prokes ketat. Kemudian disusul, setelah proses vaksinasi Covid-19 terhadap mahasiswa dan dosen selesai.

“Kalau memang perkuliahan mulai dibuka. Harus tetap memperhatikan prokes secara ketat,” sambungnya.

Selain pembelajaran tatap muka secara langsung, pusat perekonomian masyarakat juga mulai bertahap berangsur normal.

“Pusat-pusat perekonomian masyarakat juga diharapkan berangsur normal secara bertahap. Di pusat-pusat ekonomi dan bisnis bisa mulai diberlakukan 60:40, yaitu 60 persen kerja dari kantor dan 40 kerja dari rumah, dan seterusnya. Tujuannya adalah agar ekonomi masyarakat terus berjalan dan membaik,” tandas Sutiaji. (fen/ln)

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...