MALANG, Tugujatim.id – Banser Kabupaten Malang mengatakan jika sebenarnya Pengasuh Pondok Pesantren Thoriqul Jannah sekaligus YouTuber Idris Al-Marbawi atau dikenal Gus Idris sudah seringkali bermasalah dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) sebelum kasus video hoaks dugaan penembakan terhadap dirinya viral.
Wakil Kepala Banser Kabupaten Malang, M Mukhlis Mubarak, mengatakan jika Idris Al-Marbawi pernah melecehkan tokoh-tokoh NU.
“Secara umum dia ini merasa Pendiri NU Kiai Hasim Asy’ari, Gus Dur dan tokoh-tokoh lainnya bagi dia bukan apa-apa. Bagi dia itu masalah birakah dari beliau-beliau ini,” ungkapnya saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Selain tokoh-tokoh NU secara nasional, menurutnya Idris juga pernah melecehkan tokoh-tokoh NU di Kabupaten Malang.
“Terutama tokoh-tokoh di Kabupaten Malang sama saja dengan tokoh-tokoh yang lain, dan itu bagi kami tidak seperti itu. Kalau dia memang merasa kiai atau gus maka harusnya tidak (melontarkan kata-kata) seperti itu,” bebernya.
Mukhlis bahkan mengatakan selain melecehkan tokoh-tokoh NU, pria dengan subscribers lebih dari 1 juta di YouTube tersebut seringkali melecehkan ajaran-ajaran NU.
“Saudara Idris ini dibawah kontennya atau video yang dia buat ini melecehkan tokoh NU, ajaran Aswaja (An-nahdliyah), dan dari Saudara Idris ini seolah-olah amaliah-amaliah di NU ini tidak sesuai dengan yang dia yakini dan dia peroleh,” ujarnya.
“Kita sendiri belum mengetahui latar belakang Saudara Idris ini berbuat atau membuat statement seperti ini,” imbuhnya.
Banser Kabupaten Malang sendiri beberapa kali meminta klarifikasi terkait statement-statement tersebut. Namun, ia mengatakan bahwa Idris Al-Marbawi selalu berkelit.
“Sehingga ini perlu kami luruskan atau kami tabayunkan, tapi karena ini sudah beberapa kali maka kami memberikan kesempatan terakhir kali bagi dia untuk mengklarifikasi atau tabayun. Karena kami sudah beberapa kali memberikan maaf dan memberikan islah, tapi selama ini dia kok selama ini tidak merasa bersalah atau menyadari kesalahannya,” terangnya.
“Secara kultural, secara lisan dan tabayun sudah beberapa kali kami layangkan klarifikasi kepada peristiwa-peristiwa yang dia lakukan. Dia selalu berkilah, selalu menghindar, bahkan beberapa kali kami direpotkan,” sambungnya.
Oleh karena itu, langkah terakhir yang dilakukan Banser Kabupaten Malang adalah mengadukan Idris Al-Marbawi terkait video hoax dugaan penembakan tersebut.
“Jadi, kami secara organisasi sudah menyerahkan kepada Polres Malang, karena Idris sudah melakukan hal semacam ini beberapa kali,” pungkasnya. (rap/gg)