MALANG, Tugujatim.id – Untuk merealisasikan kemandirian air baku, PDAM atau Perumda Tugu Tirta Kota Malang akan membangun water treatment plant (WTP) atau sistem pengolahan air permukaan. PDAM Kota Malang pun menarget proses pembangunan rampung pada akhir 2023.
Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang M. Nor Muhlas menjelaskan, percepatan pembangunan WTP terus dikebut. Mulai dari desain rancang bangun, jadwal lelang, penyiapan lahan, hingga tahapan sosialisasi.
Dia mengatakan, rencananya proses pembangunan akan dimulai pada Mei-November 2023. Target rampungnya diperkirakan pada akhir 2023.
“Timeline pengerjaan mulai Mei-November 2023. Paling tidak, layanan WTP sudah bisa berjalan sebelum tutup tahun,” kata Muhlas pada Rabu (15/02/2023).
Menurut dia, program WTP ini nantinya akan memanfaatkan air permukaan dari Sungai Bango di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Nah, Sungai Bango dipilih karena kondisi air baku dan alirannya lebih baik dan melimpah daripada di Sumber Wendit.
“Meski begitu, tidak menutup kemungkinan ke depan bukan hanya memanfaatkan Sungai Bango, karena bisa juga Sungai Metro,” ujarnya.
Untuk pembangunan WTP akan menggunakan area lahan seluas hampir delapan hektare. Perkiraannya bakal mampu memproduksi air baku dengan kapasitas mencapai 200 liter per detik.
Sedangkan proses penjernihannya akan menggunakan metode filtrasi yang sesuai dengan standar aturan SK Permenkes No.492/2010 tentang Kualitas Standar Air Minum.
Dia melanjutkan, sistem pengelolaan air permukaan ini diproyeksikan mampu menjaga kestabilan distribusi air baku di Kota Malang. Selain itu, layanan ini diproyeksikan dapat menjamin keamanan konsumsi bagi pelanggan PDAM Kota Malang.
“Program ini bersifat investasi BOT (Build Operate Transfer) selama 20 tahun. Dalam jangka waktu lima tahun, kapasitas 200 liter per detik diharapkan bisa meningkat sampai 500 liter per detik pada 2025. Kemandirian air minum di Kota Malang pun segera tercapai,” ucapnya.
Muhlas memastikan, Perumda Tugu Tirta nanti akan tetap memaksimalkan layanan yang sudah ada dari sumber mata air dan reservoir yang ada. Jadi, ketersediaan suplai bisa tetap aman dan optimal.
Dia mengatakan, program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 1, 2, dan 3 juga terus berjalan. SPAM merupakan program strategi back up jika sewaktu-waktu ada layanan air yang terkendala.
Untuk diketahui, program SPAM 1 memanfaatkan suplai dari sumur bor di Tasikmadu, Joyoagung, Tidar, Betek, dan Tlogomas. SPAM 2 berpusat di Sawojajar. Sedangkan SPAM 3 memanfaatkan suplai sumur bor di wilayah Merjosari, Mulyorejo, Pisangcandi, dan Kebonsari.
“Jumlah pelanggan Perumda Tugu Tirta saat ini mencapai 175.000 sambungan rumah,” ujarnya.