MOJOKERTO, Tugujatim.id – Ratusan warga dari Krembungdumpul, Desa Randubango, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, menggeruduk balai desa pada Jumat (17/03/2023) untuk menuntut penutupan pabrik pengolahan limbah. Sebab, akibat aktivitas itu muncul dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan pabrik UD Supratik.
Aksi penyampaian pendapat di muka umum itu dihadiri kurang lebih 200 orang dari Krembungdumpul serta dimediasi langsung Kapolsek Mojosari Kompol Kariono, Camat Mojosari Mujib, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, dan Unit Pidter Satreskrim Polres Mojokerto.
Edi Suwito selaku koordinator lapangan (korlap) aksi menjelaskan, tujuan warga berdemo itu terkait polusi bau dari pabrik pengolahan limbah. Bau menyengat itu, menurut Edi, mengganggu aktivitas keseharian masyarakat.
“Sudah 18 tahun kami merasakan bau seperti ini. Sebelumnya kami sudah melakukan tiga kali aksi dari bulan 7 tahun 2022. Kami sudah melakukan pergerakan, tapi belum ada jawaban pasti,” ujar Edi.

Proses mediasi berlangsung sengit. Edi menambahkan, aspirasi dan tuntutan warga tidak dihiraukan pabrik pengolahan limbah itu, warga akan sepakat untuk menutup paksa dan mengancam akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar lagi.
Sementara itu, pemilik pabrik pengolahan limbah Supratik mengatakan, kalau memang terbukti ada bau yang sangat tidak sedap dan bisa dibuktikan, pihaknya mengaku siap untuk menutup pabriknya.
“Kalau terbukti ada bau busuk dan disaksikan dengan dibuktikan oleh orang yang berwenang, saya bersedia ditutup,” ujarnya.
Supratik juga menambahkan, bau yang selintas itu tidak bisa dijadikan standar aduan. Sebab, dia juga meminta ada ukuran tertentu tentang bau dan bisa dibuktikan dengan data yang mencukupi.
“Silakan kalau memang berdampak luas. Kalau baunya hanya selintas kan tidak ada standarnya. Kami juga siap mengurus administrasi kalau disuruh tutup,” imbuhnya.