MALANG – Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Dito Arief jika blunder Bupati Malang dangdutan sepenuhnya adalah kesalahan tim sukses Sanusi-Didik (SanDi).
“Kemarin itu yang menjadi catatan adalah tim media dan tim yang mendampingi di sekitar petahana. Artinya kok bisa sampai ada adegan-adegan seperti itu bisa terjadi,” ujarnya saat dihubungi tugumalang.id pada Senin (10/07/2020).
Dito menyebut jika kinerja tim sukses SanDi di ring 1 tidak beres selama acara deklarasi tim pemenangan di Rumah Makan Bojana Puri tersebut.
“Kalaupun mau begitu harusnya sudah ada yang mengingatkan beliau, sehingga ring satu ini perlu dievaluasi,” ungkapnya.
Pria berambut gondrong ini juga menyoroti peran tim media SanDi yang masih belum berpengaruh dalam menambal celah-celah pada incumbent.
“Saya melihat tim media dari incumbent ini masih memiliki banyak celah. Sehingga incumbent ini mudah diserang dengan isu-isu kebijakan maupun tindak tanduk yang dilakukan oleh incumben,” tegasnya.
Untuk itu, Sanusi diharapkan sesegera mungkin membuat pergerakan untuk membersihkan namanya. “Untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap incumbent ini bisa dengan membuat hal-hal positif atau kebijakan yang baik yang pernah atau akan dilakukan beliau ini harus disampaikan,” bebernya.
“Sehingga masyarakat bisa tahu kalau sisi lain dari incumbent ini ada sisi baik yang selama oni tidak terekspos. Baik tentang personalti beliau, sikap atau perilaku beliau, terkait kebiasaan beliau dan kungkin terkait kebijakan beliau yang selama ini kurang diekspos,” sambungnya.
Terakhir, Dito mengatakan jika program-program bisa juga menjadi solusi untuk mengobati kekecewaan masyarakat.
“Mungkin juga program yang akan dilakukan oleh beliau bisa memulihkan tingkat percayaan atau tingkat ketidaksukaan kepada beliau ini,” tukasnya.
Reporter: Rizal Adhi Pratama
Editor: Gigih Mazda